Apa Kata Tinggi Badan Tentang Kesehatanmu? (2)

Apa Kata Tinggi Badan Tentang Kesehatanmu? (2)

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Jumat, 03 Agu 2018 18:00 WIB
Apa Kata Tinggi Badan Tentang Kesehatanmu? (2)
Tinggi badan juga bisa menunjukkan apa yang terjadi pada kesehatan tubuh. Foto: dok. HaiBunda
Jakarta - Rata-rata tinggi badan di Indonesia untuk pria dewasa adalah 158 cm dan wanita dewasa 147 cm, termasuk dalam terpendek kedua di Asia Tenggara. Dan ternyata, beberapa studi membuktikan ada kaitan antara tinggi badan dengan kesehatanmu.

Kira-kira apa saja ya masalah kesehatan yang bisa dilihat dari tinggi badan kita? Dikutip dari WebMD, berikut penjelasannya:

Stroke

Foto: ilustrasi/thinkstock
Stroke terjadi akibat dua hal, yakni penyumbatan darah akibat adanya penggumpalan (iskemik) dan pecahnya pembuluh darah (hemoragik). Orang yang tinggi jarang terkena stroke dan jika mereka memiliki berat badan yang sehat serta ideal.

Peneliti belum bisa menjelaskan apa kaitan penggumpalan darah dengan tinggi badan, namun beberapa studi menunjukkan semakin pendek seeseorang semakin jarang terjadi penggumpalan di pembuluh darah. Baiknya nutrisi dan hal-hal yang terkait dengan kesehatan saat masih kecil yang memengaruhi tinggimu bisa jadi salah satu alasan kaitan tersebut.

Penyakit Alzheimer's

Foto: thinkstock
Orang yang tinggi mungkin beruntung, terutama pria dewasa. Karena ada studi yang mengungkapkan bahwa pria yang tingginya 180 cm atau lebih, 60 persen taka akan berisiko terkena Alzheimer's yang menyebabkan demensia atau kepikunan.

Studi ini dilakukan pada 500 orang. Dan wanita yang lebih tinggi juga mempunyai kemungkinan yang sama, namun kaitannya tidak sekuat pada pria dewasa.

Umur panjang

Foto: ilustrasi/thinkstock
Beberapa studi dalam tahun-tahun terakhir ini menunjukkan bahwa orang bertubuh pendek cenderung hidup lebih lama ketimbang orang yang bertubuh tinggi dan juga lebih jarang memiliki penyakit berjangka panjang dengan bertambahnya usia mereka.

Hal ini masih diteliti lebih lanjut untuk menemukan alasan pasti di baliknya, namun beberapa area pencarian mereka termasuk jumlah kerusakan sel-sel seiring waktu, level hormon dan ukuran beberapa organ, seperti otak, hati dan ginjal.

Heat exhaustion

Foto: Thinkstock
Heat exhaustion merupakan kelelahan yang diakibatkan suasana atau cuaca panas. Orang yang lebih pendek cenderung jarang terkena ini atau kondisi yang lebih serius lagi bernama heatstroke.

Kemungkinan besar karena orang yang lebih tinggi dan lebih berat membuat lebih banyak panas dalam badan. Jika mereka membuatnya lebih cepat dari menyingkirkannya, seperti saat berolahraga intens, bisa menyebabkan heatstroke atau kelelahan tersebut.

Namun di sisi lain, orang yang tinggi bisa lebih tetap hangat daripada orang pendek dalam musim dingin dengan alasan yang sama.

Nyeri pinggang dan punggung

Foto: ilustrasi/thinkstock
Orang yang lebih pendek jarang mengalami nyeri pinggang atau punggung atau bahkan mematahkan mereka. Satu alasan yang mungkin adalah orang yang tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami fraktur pinggang karena tinggi mereka menjadi pusat gravitasi.

Dan alasan tersebut tak hanya membuat mereka lebih sering jatuh, tapi juga jika mereka terjatuh dengan kekuatan lebih besar.
Halaman 2 dari 6
Stroke terjadi akibat dua hal, yakni penyumbatan darah akibat adanya penggumpalan (iskemik) dan pecahnya pembuluh darah (hemoragik). Orang yang tinggi jarang terkena stroke dan jika mereka memiliki berat badan yang sehat serta ideal.

Peneliti belum bisa menjelaskan apa kaitan penggumpalan darah dengan tinggi badan, namun beberapa studi menunjukkan semakin pendek seeseorang semakin jarang terjadi penggumpalan di pembuluh darah. Baiknya nutrisi dan hal-hal yang terkait dengan kesehatan saat masih kecil yang memengaruhi tinggimu bisa jadi salah satu alasan kaitan tersebut.

Orang yang tinggi mungkin beruntung, terutama pria dewasa. Karena ada studi yang mengungkapkan bahwa pria yang tingginya 180 cm atau lebih, 60 persen taka akan berisiko terkena Alzheimer's yang menyebabkan demensia atau kepikunan.

Studi ini dilakukan pada 500 orang. Dan wanita yang lebih tinggi juga mempunyai kemungkinan yang sama, namun kaitannya tidak sekuat pada pria dewasa.

Beberapa studi dalam tahun-tahun terakhir ini menunjukkan bahwa orang bertubuh pendek cenderung hidup lebih lama ketimbang orang yang bertubuh tinggi dan juga lebih jarang memiliki penyakit berjangka panjang dengan bertambahnya usia mereka.

Hal ini masih diteliti lebih lanjut untuk menemukan alasan pasti di baliknya, namun beberapa area pencarian mereka termasuk jumlah kerusakan sel-sel seiring waktu, level hormon dan ukuran beberapa organ, seperti otak, hati dan ginjal.

Heat exhaustion merupakan kelelahan yang diakibatkan suasana atau cuaca panas. Orang yang lebih pendek cenderung jarang terkena ini atau kondisi yang lebih serius lagi bernama heatstroke.

Kemungkinan besar karena orang yang lebih tinggi dan lebih berat membuat lebih banyak panas dalam badan. Jika mereka membuatnya lebih cepat dari menyingkirkannya, seperti saat berolahraga intens, bisa menyebabkan heatstroke atau kelelahan tersebut.

Namun di sisi lain, orang yang tinggi bisa lebih tetap hangat daripada orang pendek dalam musim dingin dengan alasan yang sama.

Orang yang lebih pendek jarang mengalami nyeri pinggang atau punggung atau bahkan mematahkan mereka. Satu alasan yang mungkin adalah orang yang tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami fraktur pinggang karena tinggi mereka menjadi pusat gravitasi.

Dan alasan tersebut tak hanya membuat mereka lebih sering jatuh, tapi juga jika mereka terjatuh dengan kekuatan lebih besar.

(frp/fds)

Berita Terkait