"Kita harus rajin untuk mencari tahu, yang pasti cari dokternya dulu. Jadi masyarakat harus waspada. Dan urusan-urusan kesehatan yang tidak jelas ini sudah marak. Nah, kita harus lebih pinter dari dulu. Dulu kan nggak ada online jualan macem-macem. Masyarakat sekarang yang harus pintar, barang-barang online terutama kesehatan, apalagi sudah ada unsur jarum suntik dan sebagainya itu ilegal. Pasti itu," terangnya kepada detikHealth, Rabu (8/8/2018).
dr Irena menyebutkan bahwa obat-obatan seharusnya dibeli lewat resep dokter atau fasilitas kesehatan yang jelas, terutama izin dokter yang jelas. Pengobatan dalam hal apapun tidak boleh dilakukan tanpa pengawasan dokter. Dan seharusnya dilakukan di tempat yang disarankan seperti rumah sakit atau klinik yang berizin benar (karena banyak calo-calo izin klinik).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek samping yang akan ditimbulkan bisa beragam, bisa jadi infeksi, tumor, atau bahkan kanker. Serangan jantung atau kejang juga bisa terjadi karena obat masuk ke tempat yang salah. Yang fatal bisa menyebabkan kehilangan payudara atau organ intim, hingga kematian.
"Jual-belinya tetep berjalan, tapi kalau ada risiko, yang bicara hukum. Terus nanti kalau terjadi infeksi, mau nuntut sama online-nya? Siapa yang mau nanggung biayanya? BPJS nggak akan mau menanggung biaya-biaya yang penyakitnya nggak jelas, jadi harus tanggung sendiri," imbuhnya.
Ia juga mengimbau kepada para selebgram agar lebih selektif lagi mengenai barang yang mereka endorse atau iklankan. Dan hindari endorse yang berhubungan dengan obat-obatan yang diperjualbelikan lewat online.
"Belanja online tuh batasi lah ya, cukup membeli barang-barang yang umum saja. Tapi kalau obat-obatan sebaiknya jangan lewat online. Apapun kesulitan membeli obat lebih baik membeli di tempat yang sah," tutup dr Irena.











































