Jakarta -
Bagi pria, penis lepas merupakan sebuah mimpi buruk. Membayangkannya saja pasti terasa ngilu. Namun bukan berarti mustahil, ada hal-hal yang memang bisa membuatnya terjadi.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, seorang pria di India mengalaminya gara-gara kanker kulit. Menurut dokter yang menanganinya, pasien ini mengabaikan gejala kanker kulit sehingga terjadi luka yang meluas di area sekitar penisnya.
Luka tersebut memburuk, hingga pada satu ketika membuat penisnya terlepas. Pasien tersebut terlambat mendapat pengobatan dan akhirnya meninggal dunia dalam perawatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa penyebab Mr P lepas dari tempatnya.
Perilaku seks menyimpang
Foto: iStock
|
Memang tidak lepas dengan sendirinya, Mr P pada pria ini terpaksa harus diamputasi karena membusuk dan berisiko merusak jaringan lain di sekitarnya. Ini terjadi sekitar tahun 2016, ketika seorang pria 50 tahun berusaha mendapatkan kepuasan seksual dengan memasukkan Mr P ke dalam botol. Malangnya, Mr P terjepit hingga aliran darahnya terhenti dan mengalami nekrosis atau kematian jaringan.
Kanker penis
Foto: thinkstock
|
Wayne Martin, seorang pria 31 tahun mengalami robekan di kulit penis. Ia tak menyangka sebelumnya bahwa itu adalah gejala sqaumous cell carcinoma, sejenis kanker langka yang menyerang kulit penis. Ia dinyatakan sembuh setelah harus menjalani penektomi alias operasi pengangkatan penis.
Infeksi
Foto: thinkstock
|
Costica Maroleanu, seorang pria di Rumania, mengalami kerusakan ginjal dan harus menjalani operasi. Dalam perawatan, seorang petugas melakukan kesalahan dalam memasang kateter. Infeksi yang terjadi menyebabkan penis Maroleanu mengalami nefrosis atau kematian jaringan. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan amputasi penis.
Sunat gagal
Foto: thinkstock
|
Seorang sopir truk di Amerika Serikat, Philip Seaton, mengalami radang atau inflamasi di kemaluan. Ia datang ke rumah sakit untuk minta disunat agar setelah radang yang dialaminya sembuh, kemaluannya jadi lebih mudah untuk dibersihkan. Malang, sunat yang seharusnya hanya merupakan prosedur operasi ringan, malah berkhir tragis. Ketika menyayat kulit penis Seaton, dokter menemukan pertumbuhan jaringan yang tidak normal mirip kembang kol yang membusuk. Amputasi penis menjadi satu-satunya cara menyelamatkan nyawa Seaton.
Auto-amputasi
Foto: thinkstock
|
Jika biasanya Mr P lepas lewat operasi ampuasi, di India terjadi fenomena auto-amputasi. Pasien pria berusia 82 tahun tiba-tiba datang dalam kondisi penisnya sudah terlepas dari tempatnya. Dokter yang memeriksa dan melaporkan kasusnya dalam jurnal ilmiah, menyebut pasien terlambat mendapat penanganan karena mengabaikan gejala awal sekitar 12 bulan sebelumnya. Tragisnya, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia.
Memang tidak lepas dengan sendirinya, Mr P pada pria ini terpaksa harus diamputasi karena membusuk dan berisiko merusak jaringan lain di sekitarnya. Ini terjadi sekitar tahun 2016, ketika seorang pria 50 tahun berusaha mendapatkan kepuasan seksual dengan memasukkan Mr P ke dalam botol. Malangnya, Mr P terjepit hingga aliran darahnya terhenti dan mengalami nekrosis atau kematian jaringan.
Wayne Martin, seorang pria 31 tahun mengalami robekan di kulit penis. Ia tak menyangka sebelumnya bahwa itu adalah gejala sqaumous cell carcinoma, sejenis kanker langka yang menyerang kulit penis. Ia dinyatakan sembuh setelah harus menjalani penektomi alias operasi pengangkatan penis.
Costica Maroleanu, seorang pria di Rumania, mengalami kerusakan ginjal dan harus menjalani operasi. Dalam perawatan, seorang petugas melakukan kesalahan dalam memasang kateter. Infeksi yang terjadi menyebabkan penis Maroleanu mengalami nefrosis atau kematian jaringan. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan amputasi penis.
Seorang sopir truk di Amerika Serikat, Philip Seaton, mengalami radang atau inflamasi di kemaluan. Ia datang ke rumah sakit untuk minta disunat agar setelah radang yang dialaminya sembuh, kemaluannya jadi lebih mudah untuk dibersihkan. Malang, sunat yang seharusnya hanya merupakan prosedur operasi ringan, malah berkhir tragis. Ketika menyayat kulit penis Seaton, dokter menemukan pertumbuhan jaringan yang tidak normal mirip kembang kol yang membusuk. Amputasi penis menjadi satu-satunya cara menyelamatkan nyawa Seaton.
Jika biasanya Mr P lepas lewat operasi ampuasi, di India terjadi fenomena auto-amputasi. Pasien pria berusia 82 tahun tiba-tiba datang dalam kondisi penisnya sudah terlepas dari tempatnya. Dokter yang memeriksa dan melaporkan kasusnya dalam jurnal ilmiah, menyebut pasien terlambat mendapat penanganan karena mengabaikan gejala awal sekitar 12 bulan sebelumnya. Tragisnya, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia.
(up/up)