Pastinya, istilah-istilah tersebut hanya sebatas ekspresi kekaguman yang dilebih-lebihkan. Ketika seorang perempuan mengalami rangsang seksual, yang terjadi adalah peningkatan sirkulasi darah, termasuk ke organ-organ reproduksi seperti ovarium alias indung telur.
Tapi peningkatan sirkulasi darah juga tidak serta merta membuat rahim menghangat, apalagi sampai ovariumnya meledak. Temperatur rahim, menurut dokter kandungan hanya mengikuti suhu normal tubuh. Temperatur rahim menghangat jika memang suhu normal tubuh juga mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya, kedua istilah ini merupakan istilah awam saja," jelas dr Arie Adriyanus Polim, D.MAS,SpOG (K), ditemui di Atrium Mall Central Park, Jl S Parman, Jakarta Barat, Kamis (6/9/2018).
Terkait dengan ungkapan 'ovarium meledak', dr Arie menegaskan bahwa istilah tersebut tidak dikenal di dunia medis. Rangsang seksual sekuat apapun tidak akan memicu dampak seekstrem itu.
"Sel telur perempuan itu cukup kuat ya tentunya. Tidak pernah ada kejadian ovarium sampai meledak pada saat menerima rangsangan," tegasnya.











































