Cara-cara Mudah dan Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi (2)

Cara-cara Mudah dan Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi (2)

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Selasa, 02 Okt 2018 13:30 WIB
Cara-cara Mudah dan Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi (2)
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi sebagian besar terjadi akibat perilaku kita sehari-hari. Gaya hidup yang tidak sehat bisa sangat berkontribusi pada naiknya tekanan darah.

Oleh karena itu, penting untuk mengubah perilaku sehari-hari kita menjadi lebih sehat. Tak hanya sehat, cara-cara berikut juga mudah untuk kamu aplikasikan pada kehidupan sehari-hari:

Kayu manis yang berkhasiat

Foto: Foodbeast
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fortis Diabetes Obesity and Cholesterol Foundation di New Delhi, Institute of Home Economics (Universitas Delhi), dan Fortis CDOC Hospital for Diabetes and Allied Sciences yang melibatkan 116 pria dan wanita yang memiliki kondisi obesitas, gangguan toleransi glukosa, trigliserida tinggi dan hipertensi.

Dalam penelitian itu disebutkan bahwa mengonsumsi sekitar 3 gram bubuk kayu manis setiap hari bisa mengurangi obesitas dan mengatasi gangguan metabolisme tubuh. Hal ini disebabkan oleh zat antioksidan yang amat kuat yang membantu meningkatkan kesehatan optimal pembuluh darah dan menyokong fungsi jantung.

Mengonsumsi kayu manis sangat mudah, dengan menaburkan atau mencampurkannya ke atas minuman, atau ke atas oatmeals. Jika tak memiliki kayu manis bubuk, kamu juga bisa memarutnya.

Vitamin D itu penting!

Foto: thinkstock
Vitamin D sangat berperan besar bagi kesehatan jantung. Bahkan faktanya, jika kadarnya rendah bisa memicu kenaikan tekanan darah, menurut meta-analisis European Society of Human Genetics.

Hal ini disebabkan vitamin D mengatur produksi dari hormon renin, sebuah hormon yang membantu menjaga tekanan darah di ginjal. Ketika kadarnya rendah, kadar renin bisa 'mengamuk' alias naik tak terkendali.

Setiap 10 persen peningkatan dalam konsentrasi darah vitamin D, risiko hipertensi juga menurun sebanyak 8,1 persen, tulis penelitian tersebut.

Skip pemanis

Foto: Istock

Gula tak hanya menyebabkan obesitas, namun juga bisa memicu tekanan darah tinggi. Hal ini dibuktikan oleh para peneliti dari University of Otago di Selandia Baru yang menganalisis 39 percobaa klinis dan menemukan bahwa asupan gula meningkatkan baik tekanan darah sistolik maupun diastolik.

Dalam hal ini, semua jenis gula patut kamu hindari. Bahkan gula lain seperti pemanis fruktosa. Meminum 2,5 kaleng dari diet soda per harinya dapat meningkatkan kemungkinan tekanan darah naik sebesar 30 persen, menurut studi Journal of the American Society of Nephrology.

Batasi konsumsi alkohol

Foto: Istock
Selain merokok, penyebab terbesar lainnya dari penyakit kronis adalah konsumsi alkohol yang berlebihan. Blase Carabello, MD, ketua kardiologi di Mount Sinai Beth Israel di New York menyebutkan ada batas aman untuk mengonsumsi alkohol.

"Minum satu atau dua gelas bisa bermanfaat, namun lebih dari itu bisa meningkatkan tekanan darahmu," ujarnya, dikutip dari Fitness Magazine.

Cukupi waktu tidur

Foto: ilustrasi/thinkstock
Dr Carabello mengatakan bahwa banyak pengidap hipertensi rupanya memiliki gangguan tidur yang tak terdiagnosis. Akan tetapi, ia melanjutkan, bahwa kurang tidur juga memiliki dampak pada tekanan darah.

"Tak cukup tidur dapat mengganggu hormon yang bertanggung jawab membuat tekanan darah naik, entah itu dipicu oleh gangguan tidur atau tidak," katanya.

Jika kamu mengalami gangguan tidur atau gejala-gejalanya seperti mendengkur atau ngorok, periksakan segera ke dokter.

Rileks!

Foto: Thinkstock
Saat stres, tubuh mengalami lonjakan produksi hormon yang membuat jantung berdebar semakin cepat dan pembuluh darah mengerut, yang akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.

Meditasi dapat membantu, karena menurut Psychosomatic Medicine, mempraktekkannya berhasil menurunkan 4,8 poin pada tekanan darah sistolik dan 1,9 poin pada tekanan darah diastolik (angka bawah).

Halaman 2 dari 7
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fortis Diabetes Obesity and Cholesterol Foundation di New Delhi, Institute of Home Economics (Universitas Delhi), dan Fortis CDOC Hospital for Diabetes and Allied Sciences yang melibatkan 116 pria dan wanita yang memiliki kondisi obesitas, gangguan toleransi glukosa, trigliserida tinggi dan hipertensi.

Dalam penelitian itu disebutkan bahwa mengonsumsi sekitar 3 gram bubuk kayu manis setiap hari bisa mengurangi obesitas dan mengatasi gangguan metabolisme tubuh. Hal ini disebabkan oleh zat antioksidan yang amat kuat yang membantu meningkatkan kesehatan optimal pembuluh darah dan menyokong fungsi jantung.

Mengonsumsi kayu manis sangat mudah, dengan menaburkan atau mencampurkannya ke atas minuman, atau ke atas oatmeals. Jika tak memiliki kayu manis bubuk, kamu juga bisa memarutnya.

Vitamin D sangat berperan besar bagi kesehatan jantung. Bahkan faktanya, jika kadarnya rendah bisa memicu kenaikan tekanan darah, menurut meta-analisis European Society of Human Genetics.

Hal ini disebabkan vitamin D mengatur produksi dari hormon renin, sebuah hormon yang membantu menjaga tekanan darah di ginjal. Ketika kadarnya rendah, kadar renin bisa 'mengamuk' alias naik tak terkendali.

Setiap 10 persen peningkatan dalam konsentrasi darah vitamin D, risiko hipertensi juga menurun sebanyak 8,1 persen, tulis penelitian tersebut.

Gula tak hanya menyebabkan obesitas, namun juga bisa memicu tekanan darah tinggi. Hal ini dibuktikan oleh para peneliti dari University of Otago di Selandia Baru yang menganalisis 39 percobaa klinis dan menemukan bahwa asupan gula meningkatkan baik tekanan darah sistolik maupun diastolik.

Dalam hal ini, semua jenis gula patut kamu hindari. Bahkan gula lain seperti pemanis fruktosa. Meminum 2,5 kaleng dari diet soda per harinya dapat meningkatkan kemungkinan tekanan darah naik sebesar 30 persen, menurut studi Journal of the American Society of Nephrology.

Selain merokok, penyebab terbesar lainnya dari penyakit kronis adalah konsumsi alkohol yang berlebihan. Blase Carabello, MD, ketua kardiologi di Mount Sinai Beth Israel di New York menyebutkan ada batas aman untuk mengonsumsi alkohol.

"Minum satu atau dua gelas bisa bermanfaat, namun lebih dari itu bisa meningkatkan tekanan darahmu," ujarnya, dikutip dari Fitness Magazine.

Dr Carabello mengatakan bahwa banyak pengidap hipertensi rupanya memiliki gangguan tidur yang tak terdiagnosis. Akan tetapi, ia melanjutkan, bahwa kurang tidur juga memiliki dampak pada tekanan darah.

"Tak cukup tidur dapat mengganggu hormon yang bertanggung jawab membuat tekanan darah naik, entah itu dipicu oleh gangguan tidur atau tidak," katanya.

Jika kamu mengalami gangguan tidur atau gejala-gejalanya seperti mendengkur atau ngorok, periksakan segera ke dokter.

Saat stres, tubuh mengalami lonjakan produksi hormon yang membuat jantung berdebar semakin cepat dan pembuluh darah mengerut, yang akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.

Meditasi dapat membantu, karena menurut Psychosomatic Medicine, mempraktekkannya berhasil menurunkan 4,8 poin pada tekanan darah sistolik dan 1,9 poin pada tekanan darah diastolik (angka bawah).

(frp/up)

Berita Terkait