Kini dengan pengendalian dan pengolahan yang lebih baik, flu burung bisa ditekan, namun tentu saja pencegahan dan kewaspadaan masih diperlukan. Oleh karena itu, pencegahan bisa dilakukan mulai sejak kita mengelola ayam yang kita beli baik dari pasar tradisional maupun supermarket.
"Jadi kita sebagai konsumen harus lebih cerdas dan teliti bagaimana kita membeli produk-produk ternak. Pertama, kita harus membeli di tempat atau kios yang resmi," kata Sri Hartanti, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta kepada detikHealth saat ditemui dalam kunjungan media ke RPHU Rawa Kepiting, Jakarta Timur, Sabtu (6/10/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang lebih akrab disapa Tati ini menegaskan untuk tidak menghabiskan waktu lama di luar setelah membeli ayam potong segar. Ia menyebut sesegera mungkin pulang ke rumah untuk menyimpannya yang baik supaya menghindari terpapar dari bakteri ataupun virus yang menyebabkan penyakit.
Banyak hoaks atau mitos yang menyebut bahwa daging tidak perlu dicuci, namun Tati berkata daging setelah dibeli tetap perlu dicuci untuk menjaga kehigienisannya. Kemudian agar daging ayam tahan lebih lama sebaiknya disimpan di dalam lemari pembeku atau freezer, bukan di kulkas.
Untuk penyimpanannya, lebih baik daging ayam dikemas ulang di tempat yang bersih sesuai kebutuhan. Potong-potong atau pisahkan daging ayam sesuai kebutuhan, jangan langsung menyimpan daging ayam utuh untuk menghindari pencairan berulang-ulang.
"Kalau terjadi pencairan berulang-ulang itu akan mempercepat atau menambah jumlah kuman yang ada di dalam daging tersebut," lanjutnya.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah apakah ayam tersebut menjadi berwarna merah atau tidak setelah dibekukan. Jika berwarna merah, maka ayam tersebut tidak melalui proses penirisan darah dengan baik dan benar sehingga darah masih terkumpul di dalam.
Daging ayam yang melalui proses yang bagus akan tetap berwarna putih atau white meat. Akan tetapi, Tati menyebut bahwa ayam dalam kondisi tersebut masih aman-aman saja untuk dikonsumsi, namun akan lebih baik apabila mengonsumsi yang baik dan benar.
Pada pandemi flu burung yang lalu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus flu burung terbanyak. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lalu menyiasatinya dengan Perda No.4/2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas yang bertujuan mengurangi risiko pandemi flu burung dengan cara meningkatkan kondisi kesehatan unggas, memperbaiki kualitas sanitasi serta tempat-tempat pemotongan unggas di Jakarta.
Ayam ASUH, Kiat Pemprov DKI Jakarta Cegah Flu Burung, tonton videonya di sini:
Salah satu penyiasatan yang berhasil dilakukan hingga saat ini adalah relokasi RPHU dan produksi ayam lewat ayam ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Di mana seluruh proses pengolahan ayam mulai dari penampungan, pemotongan, hingga pengemasan akan dilakukan sesuai SOP yang berlaku dan ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Jangan takut makan ayam, kelola yang baik agar tetap sehat dan aman dari penyakit saat dikonsumsi ya, Healthyfriends!











































