Ada dua jenis kolesterol, yakni kolesterol 'baik' atau high-density lipoprotein (HDL) dan kolesterol 'jahat' atau low-density lipoprotein (LDL). Kolesterol LDL lah yang harus kamu hindari, dan beberapa terkandung dalam deretan makanan berikut ini:
Makanan berlabel 'rendah kolesterol'
|
Foto: thinkstock
|
Jika tinggi akan lemak jenuh atau saturated fat, justru bisa meningkatkan kolesterol 'jahat'mu, lho. Mungkin dirasa kecil jumlahnya, namun jika dimakan terlalu sering atau terlalu banyak, malah bisa menambah kolesterol lebih banyak dari yang kamu kira.
Kopi
|
Foto: iStock
|
Jenis kopi lain seperti espresso juga bisa, namun karena biasanya disajikan dalam gelas yang cukup kecil, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Jika kamu meminum coffee drip, maka tidak masalah, karena filter-nya menangkap cafestol tersebut.
Jeroan
|
Foto: Istimewa
|
Hati sapi tinggi akan zat besi, namun ada banyak makanan lain yang bukan jeroan yang bisa memberimu cukup zat besi tiap harinya. Sebaiknya, batasi makan jeroan setidaknya 85 gram per bulannya.
Makanan Thailand
|
Foto: Getty Images
|
Santan tinggi akan lemak jenuh, sehingga jika kamu ingin memakan makanan Thailand, lebih baik hindari untuk tidak terlalu sering memakan yang berkuah santan.
Granola
|
Foto: Tim Boyle/Getty Images
|
Makanan ini justru memiliki lebih tinggi lemak jenuh ketimbang sereal. Pilihlah granola yang sumber manisnya hanya berasal dari buah kering, sirup mapel atau madu, dan memiliki setidaknya 20 persen dari asupan serat harian yang direkomendasikan.
Udang
|
Foto: iStock
|
Batasan kolesterol normal adalah 240 mg/dL, sehingga jika kamu mengonsumsi setidaknya seporsi udang seharinya bisa membahayakan. Bisa dicoba kerang scallop untuk pengganti jika ingin memakan boga bahari, karena mereka mengandung setidaknya kurang dari seperempat kolesterol dalam udang.
Halaman 2 dari 7











































