Angka stunting atau anak tumbuh pendek turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada Riskesdas 2018.
"Kesehatan telah mengalami kemajuan terutama untuk stunting, saya harap data ini akan dijadikan untuk perbaikan ke depannya," kata Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (2/11/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun proporsi status gizi sangat pendek dan pendek menurut provinsi paling tinggi yaitu di Nusa Tenggara Timur yang mencapai 42,6 persen dan terendah di DKI Jakarta sebesar 17,7 persen.
Kepala Badan Litbangkes, Dr Siswanto, mengatakan meski tren stunting mengalami penurunan, hal ini masih berada di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus.
"Meskipun persentasenya 30,8 tapi itu termasuk tinggi, kita mengacu dari dari data WHO yang prevalensinya itu harus kurang dari 20 persen," pungkasnya.