Aktor George Taka Wafat Akibat Sakit Jantung, Kenali Faktor Risikonya

Aktor George Taka Wafat Akibat Sakit Jantung, Kenali Faktor Risikonya

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Jumat, 02 Nov 2018 09:30 WIB
Aktor George Taka Wafat Akibat Sakit Jantung, Kenali Faktor Risikonya
George Mustafa Taka meninggal dunia akibat sakit jantung. Foto: (dok.YouTube)
Jakarta - Aktor laga George Mustafa Taka, pemeran Lindu Aji dalam sinetron Misteri Gunung Merapi dikabarkan meninggal dunia. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 51 tahun, dan disebut memiliki riwayat sakit gangguan jantung sampai harus menggunakan ring.

"Benar Pak Jam 17.00 (WIB) kemaren sore wafat," kata Chairum AR Kianggun kepada detikHOT dalam pesan WhatsApp.

Penyakit jantung masih menjadi penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di dunia. Dikutip dari MayoClinic, ada beberapa faktor risikonya yang tak bisa dicegah seperti gender (pria berisiko besar), usia (semakin tua, semakin berisiko), riwayat keluarga dan telah mengalami menopause pada wanita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada juga faktor risiko yang dapat dicegah untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung. Seperti berikut ini:

Merokok

Foto: ilustrasi/thinkstock
Perokok aktif memiliki dua kali kesempatan lebih besar terkena penyakit jantung ketimbang yang tidak. Berhenti merokok adalah solusi yang tepat.

Selain baik untuk diri sendiri, berhenti merokok juga akan membantu para perokok pasif tak lagi terpapar asap rokok beracun yang juga berisiko terkena penyakit tersebut. Bagi para perokok pasif, sebisa mungkin menghindari asap rokok.

Kolesterol tinggi

Foto: shutterstock

Risiko terkena penyakit dan serangan jantung semakin tinggi jika kadar kolesterolmu semakin tinggi dari 240 mg/dL. Sangat penting untuk meminimalisirnya dengan memperhatikan apa yang kamu makan, karena makanan berkontribusi besar dalam menaikkan kadar kolesterol.

Kamu bisa mencoba dengan mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan gula. Tetap aktif berolahraga juga bisa membantumu untuk menurunkan kolesterol dan juga meminum beberapa obat pendamping.

Hipertensi

Foto: iStock
Mengontrol tekanan darah bisa membantumu terhindar dari penyakit jantung, karena hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. Normalnya, kamu harus memiliki tekanan darah sistolik (bagian atas) tak lebih dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik (bagian bawah) tak lebih dari 80 mmHg.

Sama seperti kolesterol, memantau tekanan darah bisa diatur lewat pola makan, olahraga, mengatur berat badan dan jika dibutuhkan bisa menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter.

Kurang aktivitas fisik

Foto: Ilustrasi/thinkstock
Orang-orang yang menjalani gaya hidup sedenter alias kurang aktivitas fisik memiliki risiko sangat tinggi akan kematian dini dan penyakit jantung, ketimbang mereka yang beraktivitas sedang dan tinggi. Bahkan sesimpel berkebun atau berjalan kaki dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

Setidaknya, berolahraga 30 menit dalam sehari dengan intensitas sedang dapat membantu. Jika kamu berolahraga dengan intensitas tinggi, pilihlah olahraga aerobik yang melibatkan pengolahan otot seperti bersepeda, berjalan cepat, berenang, lompat tali dan jogging. Jika kamu memilih berjalan, gunakanlah penghitung langkah dengan target setidaknya 10 ribu langkah dalam sehari.

Diabetes dan obesitas

Foto: shutterstock
Kurang aktivitas fisik dan kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas dan lalu menjadi diabetes. Saat diabetes tak terkontrol, bisa berkontribusi sebabkan serangan jantung dan kematian.

Cegahlah dengan pola makan teratur yang benar. Kurangi garam, lemak jenuh, lemak trans, kolesterol dan gula. Perbanyak memakan makanan penuh vitamin dan nutrisi terutama antioksidan, sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Obesitas dan kegemukan dapat membebani jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obesitas saja dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Ukurlah berat idealmu, capai dengan pola makan dan olahraga yang teratur dan benar.

Stres dan emosi tak terkontrol

Foto: iStock
Sering mendengar atau mengetahui orang terkena serangan jantung usai melampiaskan emosi yang meledak-ledak? Hal ini disebebkan stres dan emosi yang tak terkontrol membuatmu berisiko terkena penyakit dan serangan jantung.

Pelajari manajemen emosi yang baik, misalnya menggunakan teknik relaksasi. Seperti berolahraga yoga yang menggunakan teknik tersebut ditambah meditasi untuk menenangkan pikiran. Atau dengan menggunakan gambar panduan, pijat dan tai chi.

Halaman 2 dari 7
Perokok aktif memiliki dua kali kesempatan lebih besar terkena penyakit jantung ketimbang yang tidak. Berhenti merokok adalah solusi yang tepat.

Selain baik untuk diri sendiri, berhenti merokok juga akan membantu para perokok pasif tak lagi terpapar asap rokok beracun yang juga berisiko terkena penyakit tersebut. Bagi para perokok pasif, sebisa mungkin menghindari asap rokok.

Risiko terkena penyakit dan serangan jantung semakin tinggi jika kadar kolesterolmu semakin tinggi dari 240 mg/dL. Sangat penting untuk meminimalisirnya dengan memperhatikan apa yang kamu makan, karena makanan berkontribusi besar dalam menaikkan kadar kolesterol.

Kamu bisa mencoba dengan mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan gula. Tetap aktif berolahraga juga bisa membantumu untuk menurunkan kolesterol dan juga meminum beberapa obat pendamping.

Mengontrol tekanan darah bisa membantumu terhindar dari penyakit jantung, karena hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. Normalnya, kamu harus memiliki tekanan darah sistolik (bagian atas) tak lebih dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik (bagian bawah) tak lebih dari 80 mmHg.

Sama seperti kolesterol, memantau tekanan darah bisa diatur lewat pola makan, olahraga, mengatur berat badan dan jika dibutuhkan bisa menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter.

Orang-orang yang menjalani gaya hidup sedenter alias kurang aktivitas fisik memiliki risiko sangat tinggi akan kematian dini dan penyakit jantung, ketimbang mereka yang beraktivitas sedang dan tinggi. Bahkan sesimpel berkebun atau berjalan kaki dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

Setidaknya, berolahraga 30 menit dalam sehari dengan intensitas sedang dapat membantu. Jika kamu berolahraga dengan intensitas tinggi, pilihlah olahraga aerobik yang melibatkan pengolahan otot seperti bersepeda, berjalan cepat, berenang, lompat tali dan jogging. Jika kamu memilih berjalan, gunakanlah penghitung langkah dengan target setidaknya 10 ribu langkah dalam sehari.

Kurang aktivitas fisik dan kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas dan lalu menjadi diabetes. Saat diabetes tak terkontrol, bisa berkontribusi sebabkan serangan jantung dan kematian.

Cegahlah dengan pola makan teratur yang benar. Kurangi garam, lemak jenuh, lemak trans, kolesterol dan gula. Perbanyak memakan makanan penuh vitamin dan nutrisi terutama antioksidan, sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Obesitas dan kegemukan dapat membebani jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obesitas saja dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Ukurlah berat idealmu, capai dengan pola makan dan olahraga yang teratur dan benar.

Sering mendengar atau mengetahui orang terkena serangan jantung usai melampiaskan emosi yang meledak-ledak? Hal ini disebebkan stres dan emosi yang tak terkontrol membuatmu berisiko terkena penyakit dan serangan jantung.

Pelajari manajemen emosi yang baik, misalnya menggunakan teknik relaksasi. Seperti berolahraga yoga yang menggunakan teknik tersebut ditambah meditasi untuk menenangkan pikiran. Atau dengan menggunakan gambar panduan, pijat dan tai chi.

(frp/up)

Berita Terkait