Agar penanganannya tepat dan lebih efektif, flu harus diobati sesuai dengan gejalanya. Umumnya terdapat dua jenis obat flu yang beredar di pasaran yaitu varian flu serta varian flu dan batuk. Obat-obatan semacam ini bersifat simptomatik. Artinya bekerja pada gejala sehingga penting bagi kita untuk memperhatikan gejalanya terlebih dahulu.
"Pengobatan flu bersifat simtomatik sehingga obatnya ada yang untuk mengatasi gejala flu awal, obat flu (penurun demam, anti nyeri, pelega pernafasan, antihistamin) dan jika disertai batuk ditambahkan anti batuk, obat flu dan batuk," ujar Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr Helmin Agustina Silalahi, kepada detikHealth, Minggu (4/11/2018).
Jika sakit flu, gejala yang menyerang antara lain hidung berair atau tersumbat, bersin-bersin, sakit atau radang tenggorokan, sakit kepala, dan demam meriang. Untuk menangani gejala flu tersebut, pilih obat varian flu.
Sementara jika gejala-gejala flu disertai dengan batuk, maka harus diobati dengan obat varian flu dan batuk. Sebab, pada varian ini mengandung zat kimia yang berfungsi menekan refleks batuk pada pusat otak.
Orang yang mengalami gejala flu tanpa disertai batuk tidak disarankan mengkonsumsi varian flu batuk karena ketika flu saja, tubuh kita sesungguhnya tidak memerlukan zat kimia yang menekan refleks batuk.
"Jika memang tidak ada batuk, untuk apa minum obat batuk? Selain mubazir, dikhawatirkan malah menimbulkan efek samping obat batuk tersebut," ungkap dr Helmin.
Yuk, bijak dalam membedakan gejala flu dan memilih obat yang cocok untuk mengobatinya. Jika flu tanpa batuk, konsumsi Mixagrip Flu. Jika flu disertai batuk, konsumsi Mixagrip Flu dan Batuk dengan dosis yang pas, aman, dan efektif bila diminum sesuai anjuran.
(ega/up)