Pelukan Bisa Cegah Depresi, Tapi Terbentur Kultur di Indonesia

Pelukan Bisa Cegah Depresi, Tapi Terbentur Kultur di Indonesia

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 15 Nov 2018 15:15 WIB
Pelukan Bisa Cegah Depresi, Tapi Terbentur Kultur di Indonesia
Saat anak-anak kita mungkin sering mendapat atau memberi pelukan. Tapi kemudian berubah menginjak dewasa. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta - Pelukan merupakan salah satu aktivitas fisik yang bisa dilakukan untuk mengindari depresi. Anggota komunitas pencegahan bunuh diri Into the Light Indonesia, Benny Prawira, mengatakan bahwa pelukan bisa turunkan stres.

"Ketika kita membiasakan diri untuk terbuka dengan orang seperti bersentuhan atau berpelukan itu bisa menurunkan level stres kita dan meningkatkan tingkat kebahagian," katanya di agenda Physical Activity dan Mental Health di Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Kamis (15/11/2018).



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny menuturkan pelukan bukan mengurangi depresi secara langsung, tapi lebih untuk mengatur emosi agar tidak muncul stres bahkan depresi.

"Lebih ke maintaining well-being, memeluk dapat mencegah depresi. Jadi untuk menjaga kesehatan jiwa kita bisa dengan berpelukan," tambahnya.

Namun, budaya di Indonesia yang agak kaku menjadikan masyarakat cenderung sulit untuk melakukan sentuhan-sentuhan kecil bahkan berpelukan. Menurut Benny, hal ini harus diubah sedikit demi sedikit karena sudah ada bukti yang bermanfaat dari pelukan.

"Cuman memang culture kita sepertinya belum terbiasa dengan itu. Nah itu yang harus kita mulai. Toh itu ada bukti bagusnya," tutupnya.

(fds/fds)

Berita Terkait