"Remaja putri perlu menyadari bahwa persiapan hamil itu butuh kecukupan gizi," kata Dr Siswanto, MHP, DTM, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, Jumat (23/11/2018).
Pandangan bahwa cantik itu harus kurus, menurut Siswanto berbahaya karena beriko menyebabkan berat bayi lahir rentah (BBLR) yakni kurang dari 2,5 kg atau panjang badan saat lahir kurang dari 48 cm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat angka KEK sebesar 17,3 persen pada ibu hamil dan 14,5 persen pada wanita usia subur yang tidak hamil. Angka ini turun dibanding tahun 2013 yakni 24,1 persen pada ibu hamil dan 20,8 persen pada wanita usia subur tidak hamil.
Anemia atau kurang darah pada remaja putri terpantau meningkat pada 2018, yakni 48,9 persen. Pada 2013, angkanya hanya 37,1 persen.











































