"Kita mendapati adanya modus penipuan yang menggunakan produk kosmetika merk terkenal. Produk ini dibuat semirip mungkin dengan yang asli sebelum dilempar ke masyarakat. Modus ini masih terus kita dalami," kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Maya Gustina Andarini dalam Kampanye Cerdas Memilih dan Menggunakan Kosmetika Aman dan Bermutu, Sabtu (24/11/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan modus ini, Maya kembali mengingatkan masyarakat melakukan observasi sebelum membeli. Selain melihat di daftar BPOM, observasi bisa dilakukan dengan membaca kemasan kosmetik. Kemasan minimal harus memuat nomer izin edar, tanggal kadaluwarsa, dan alamat lengkap produsen. Alamat wajib ditulis detail bukan sekadar nama kota dan propinsi.
Maya berharap masyarakat bisa makin cerdas dalam memilih dan menggunakan kosmetika. Seiring penggunaan yang makin masif, penipuan yang mendompleng merk kosmetika terkenal berisiko semakin sering ditemukan. Korban hanya bisa dihindari dengan melakukan obeservasi dan teliti sebelum membeli.











































