Menurut dr Isman Firdaus SpJP-FIHA dari RS Harapan Kita, penyakit jantung memiliki jenis dan penyebab yang berbeda. Misalnya penyempitan pembuluh darah koroner, kerusakan otot jantung, atau katup jantung.
"Koroner itu pembuluh darah yang memasok otot jantung. Kalau koronernya menyempit atau rusak ya otot jantung ikut rusak. Otot jantung rusak nggak bisa memompa. Ada lagi yang karena tekanan darah tinggi karena hipertensi, atau penyakit jantung bawaan pada anak kecil. Semuanya bisa bikin gangguan pada jantung," katanya kepada detikHealth, Senin (26/11/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atherosclerotic (pembuluh darah)
|
Foto: ilustrasi saraf otak
|
Gejala lainnya meliputi: nyeri, sesak, tertekan dan ketidaknyamanan di area dada (angina), sesak napas, nyeri, mati rasa, lumpuh atau mendingin di bagian pembuluh darah yang menyempit. Atherosclerosis terjadi akibat penumpukan plak darah yang menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah.
Sayangnya, seseorang tak akan didiagnosis penyakit kardiovaskular hingga ia mengalami serangan jantung, angina, stroke atau gagal jantung. Maka sangat penting untuk menyadari gejalanya dan segera memeriksakan ke dokter agar bisa didiagnosis lebih dini serta mengurangi risiko komplikasi.
Aritmia (detak jantung abnormal)
|
Foto: thinkstock
|
Aritmia merupakan kondisi di mana jantung tidak berdetak secara normal, bisa menjadi lebih cepat (takikardia) atau lebih lambat (brakikardia) atau keduanya. Hal ini terjadi akibat adanya malfungsi pada sistem kelistrikan jantung.
Gejalanya meliputi: rasa berdebar-debar di dada, detak jantung super cepat (takikardia), detak jantung super lambat (brakikardia), nyeri atau tidak nyaman di dada, sesak napas, pusing, linglung, pingsan atau nyari pingsan.
Cacat jantung
|
Foto: thinkstock
|
Gejala cacat jantung bawaan pada bayi meliputi: warna kulit membiru atau abu-abu pucat (cyanosis), bengkak di kaki, sbdomen dan area sekitar mata. Lalu sesak napas saat menyusui sehingga bisa sebabkan susah naik berat badan.
Ada juga gejala yang tidak berbahaya seperti kerap sesak napas atau bernapas pendek, cepat merasa lelah saat berolahraga atau beraktivitas dan bengkak di kaki, lengan, pergelangan kaki. Terkadang pada kasus cacat jantung bawaan yang tidak terlalu serius, seseorang baru terdiagnosis penyakit kardiovaskular jika sudah mengalami serangan jantung.
Dilated Cardiomyopathy (otot jantung melemah)
|
Foto: thinkstock
|
Misalnya: susah bernapas saat istirahat, bengkak di kaki, kelelahan, derak jantinf yangs emakin cepaat. Lalu pusing, linglung dan juga pingsan.
Endocarditis (infeksi jantung)
|
Foto: thinkstock
|
Gejala yang terjadi adalah demam, sesak napas, kelelahan, bengkak di kaki atau abdomen, perubahan pada ritme jantung, batuk terus-menerus atau batuk kering dan ruam kulit.
Masalah katup jantung
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Jantung memiliki empat katup (aortic, mitral, pulmonary dam tricuspid) yang membuka dan menutup untuk mengarahkan aliran darah melalui jantung. Katup dapat rusak akibat berbagai kondisi yang menyebabkan penyempitan (stenosis), bocor (regurgitasi) atau kesulitan menutup (prolaps).
Gejala yang timbul juga bergantung pada katup mana yang tidak berfungsi normal, namun umumnya yang terjadi adalah rasa lelah, sesak napas, detak jantung tak beraturan, kaki atau pergelangan bengkam, nyeri dada dan pingsan (syncope).











































