Komplikasi Penyakit Jantung Bondan Winarno, Apa Faktor Risikonya?

Komplikasi Penyakit Jantung Bondan Winarno, Apa Faktor Risikonya?

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 29 Nov 2017 13:10 WIB
Komplikasi Penyakit Jantung Bondan Winarno, Apa Faktor Risikonya?
Bondan Winarno disebut meninggal karena komplilasi penyakit jantung. (Foto: Tim Infografis)
Jakarta - Presenter kuliner Bondan Winarno tutup usia pada Rabu (29/11/2017) pagi di RS Harapan Kita, Palmerah, Jakarta Barat. Sebelum meninggal ia sempat bercerita tentang riwayat penyakit jantungnya kepada kerabat.

Dalam tulisan di Facebook Jalansutra Bondan bercerita bahwa kondisi kesehatan jantungnya mulai bermasalah sejak tahun 2005. Saat itu Bondan sedang bepergian Singapura-Jakarta ketika tiba-tiba ujung jari terasa kebas.

Sesampainya di Jakarta Bondan lalu menjalani pemeriksaan dan pengobatan selama beberapa tahun hingga akhir hayatnya. Dokter menemukan kemungkinan ia mengalami penyempitan arteri jantung, lalu terkonfirmasi mengalami kegagalan katup aorta, aneurisma, dan terakhir aritmia (detak jantung tak beraturan).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saja faktor risiko untuk masalah jantung tersebut? Berikut dikutip detikHealth dari berbagai sumber:

Baca juga: Beberapa Pemicu Aneurisma, Kondisi yang Kabarnya Diidap Bondan Winarno

1. Rokok

Foto: ilustrasi/thinkstock
Rokok adalah salah satu faktor risiko untuk berbagai macam masalah jantung karena dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu terjadinya pengerasan dan penyempitan pembuluh darah.

Study on Air Pollution And Lung and Heart Disease In Adults (SAPALDIA) melihat bahwa paparan asap tembakau pada remaja perokok bisa menyebabkan ketebalan pembuluh darah bertambah 0,043 milimeter dibandingkan remaja yang bukan perokok.

2. Kolesterol

Foto: Thinkstock
Kolesterol yang tidak terkontrol dapat berkontribusi juga terhadap penyempitan pembuluh darah. Bila dibiarkan kolesterol akan menjadi plak yang menimbun sehingga membuat jantung harus bekerja ekstra keras untuk memompa darah.

Tekanan darah meningkat dan bukan tidak mungkin akan menjadi penyebab kegagalan katup aorta.

3. Hipertensi

Foto: Thinkstock
Faktor risiko untuk masalah jantung biasanya saling berkaitan. Seperti hipertensi misalnya bisa disebabkan oleh faktor risiko rokok atau kolesterol tinggi yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Namun selain itu bisa juga hipertensi datang sebagai faktor risiko sendiri seperti contohnya karena terbiasa mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan garam. "Garam sangat erat dengan hipertensi. Setengah sendok teh garam saja bisa menaikkan tekanan sistolik naik sebesar 5 poin dan tekanan diastolik naik 3 poin, ini berdasarkan penelitian," jelas Fendy Susanto dari Nutrifood Research Centre.

Dengan tekanan darah tinggi, jantung bekerja ekstra keras dan dalam jangka panjang bisa memicu masalah.

4. Stres

Foto: ilustrasi/thinkstock
Studi melihat bahwa paparan stres kronis dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung. Mengapa hal ini terjadi menurut peneliti kemungkinan karena ketika stres berlangsung lama maka akan ada respons otonom dalam tubuh yang berpengaruh terhadap detak jantung.

Selain itu tingkat stres yang lebih tinggi juga bisa berkaitan dengan kebiasaan gaya hidup tidak sehat.

5. Usia

Foto: ilustrasi/thinkstock
Faktor usia juga berperan penting terhadap peningkatan faktor risiko penyakit jantung. Secara alami organ tubuh akan mengalami degenerasi atau penurunan fungsi sehingga semakin tua usia seseorang maka risiko untuk timbulnya penyakit juga akan semakin besar.
Halaman 2 dari 6
Rokok adalah salah satu faktor risiko untuk berbagai macam masalah jantung karena dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu terjadinya pengerasan dan penyempitan pembuluh darah.

Study on Air Pollution And Lung and Heart Disease In Adults (SAPALDIA) melihat bahwa paparan asap tembakau pada remaja perokok bisa menyebabkan ketebalan pembuluh darah bertambah 0,043 milimeter dibandingkan remaja yang bukan perokok.

Kolesterol yang tidak terkontrol dapat berkontribusi juga terhadap penyempitan pembuluh darah. Bila dibiarkan kolesterol akan menjadi plak yang menimbun sehingga membuat jantung harus bekerja ekstra keras untuk memompa darah.

Tekanan darah meningkat dan bukan tidak mungkin akan menjadi penyebab kegagalan katup aorta.

Faktor risiko untuk masalah jantung biasanya saling berkaitan. Seperti hipertensi misalnya bisa disebabkan oleh faktor risiko rokok atau kolesterol tinggi yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Namun selain itu bisa juga hipertensi datang sebagai faktor risiko sendiri seperti contohnya karena terbiasa mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan garam. "Garam sangat erat dengan hipertensi. Setengah sendok teh garam saja bisa menaikkan tekanan sistolik naik sebesar 5 poin dan tekanan diastolik naik 3 poin, ini berdasarkan penelitian," jelas Fendy Susanto dari Nutrifood Research Centre.

Dengan tekanan darah tinggi, jantung bekerja ekstra keras dan dalam jangka panjang bisa memicu masalah.

Studi melihat bahwa paparan stres kronis dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung. Mengapa hal ini terjadi menurut peneliti kemungkinan karena ketika stres berlangsung lama maka akan ada respons otonom dalam tubuh yang berpengaruh terhadap detak jantung.

Selain itu tingkat stres yang lebih tinggi juga bisa berkaitan dengan kebiasaan gaya hidup tidak sehat.

Faktor usia juga berperan penting terhadap peningkatan faktor risiko penyakit jantung. Secara alami organ tubuh akan mengalami degenerasi atau penurunan fungsi sehingga semakin tua usia seseorang maka risiko untuk timbulnya penyakit juga akan semakin besar.

(fds/up)

Berita Terkait