Pakar Hematologi: Belum Ada Bukti Rekayasa Genetika Bisa Cegah HIV

Pakar Hematologi: Belum Ada Bukti Rekayasa Genetika Bisa Cegah HIV

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 28 Nov 2018 17:15 WIB
Pakar Hematologi: Belum Ada Bukti Rekayasa Genetika Bisa Cegah HIV
Peringatan Hari AIDS Sedunia 2018 di Car Free Day Jakarta (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Dunia kedokteran baru-baru ini dihebohkan karena seorang peneliti dari China mengklaim bisa merekayasa DNA janin agar kebal dari virus, salah satunya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Pakar hematologi dan pejuang AIDS, Prof Zubairi Djoerban mengatakan untuk mencegah penyebaran virus HIV adalah dengan rutin meminum obat antiretroviral (ARV).

"Tidak ada bukti sampai sekarang obat selain antirertoviral (ARV) yang bisa mencegah penularan," katanya saat dijumpai di daerah Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Prof Zubairi menambahkan pada prinsipnya terdapat upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV tersebut, seperti penggunaan kondom, sunat, dan konsumsi ARV.

"Untuk mencegah penularan pada janin, disarankan untuk mengonsumsi ARV dalam kurun waktu 3 bulan sebelum pernikahan," tambahnya.

Meski peneliti yang melakukan penelitian tersebut telah meminta maaf karena eksperimennya bocor sebelum dipresentasikan secara resmi, namun kasus rekayasa genetik tersebut telah dianggap melanggar bioetika.

(up/up)
Hari AIDS Sedunia 2018
22 Konten
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. HIV (Human Imunodeficiency Virus) adalah virus yang melemahkan sistem imun, menular lewat kontak cairan tubuh. Hubungan seks tidak aman dan jarum suntik tidak steril termasuk di antaranya.

Berita Terkait