Menurut penuturan dari Kepala Puskesmas Reo di kecamatan tersebut, Fabiola Lelly, masih ada satu kasus gizi buruk dan 224 kasus stunting di wilayah itu. Angka ini menurutnya sudah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
"Stunting masih banyak, 200 lebih. Puskesmas tadi pelan-pelan mengatasi dengan pemberian makanan tambahan, penyuluhan, dan penyuluhan pada ibu hamil," ujarnya saat ditemui detikHealth di Puskesmas Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT, beberapa saat lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lelly mengatakan bahwa pihak puskesmas tengah gencar untuk melakukan kegiatan promotif-preventif dengan berbagai inovasi, antara lain dengan mengadakan kebun gizi.
"Mereka sekarang sudah ada kebun gizi yang dicontohi oleh Nusantara Sehat. Kami percontohan untuk puskesma, desa dan kelurahan. Sehingga keluarga bisa melihat contoh supaya bisa ditularkan ke keluarga lain agar punya kebun gizi," imbuhnya.
Selain itu, Gubernur setempat juga mengadakan kegiatan penghijauan dengan inovasi memanfaatkan daun kelor. Di mana Menteri Kesehatan Nila F. Moeloe juga pernah mengatakan bahwa mengonsumsi daun kelor mengurangi bahkan mencegah stunting atau permasalahan gizi lainnya.
Tonton juga video 'Sulitnya Akses Jadi Kendala Penanganan Gizi Buruk di Asmat':












































