6 Faktor Risiko Kanker Nasofaring yang Kamu Perlu Tahu

6 Faktor Risiko Kanker Nasofaring yang Kamu Perlu Tahu

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Kamis, 10 Jan 2019 10:38 WIB
6 Faktor Risiko Kanker Nasofaring yang Kamu Perlu Tahu
Arifin Ilham saat akan berangkat menuju Malaysia untuk melanjutkan perawatan. Foto: Guruh Nuary/detikcom
Jakarta - Data GLOBOCAN 2018 menunjukkan sebanyak 17.992 kasus baru kanker nasofaring ditemukan pada warga Indonesia. Sejumlah 8,7 persen di antaranya diidap pada pria, menjadi salah satu dari lima kanker yang paling banyak diidap oleh jenis kelamin ini.

Ustad Arifin Ilham menjadi salah satu di antaranya. Sempat dikabarkan sembuh namun baru-baru ini kembali dirawat. Kabar terbaru menyebutkan ia diterbangkan ke Malaysia pagi ini untuk melanjutkan perawatan.

Jenis kanker kepala dan leher ini menyerang bagian nasofaring, yakni area yang terletak di belakang hidung dan di atas bagian belakang tenggorokan. Ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kanker nasofaring, seperti berikut ini:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis kelamin dan usia

Foto: Thinkstock
Kanker nasofaring atau sering disebut nasopharyngeal carcinoma lebih umum ditemukan pada pria ketimbang wanita. Kanker ini juga bisa terjadi pada usia berapa saja, namun lebih umum terdiagnosis pada orang dewasa di rentang usia 30 hingga 50 tahun.

Ras

Foto: iStock
Tipe kanker ini lebih umum menyerang orang-orang di beberapa bagian China, Asia Tenggara dan Afrika bagian utara. Di Amerika Serikat (AS), imigran yang berasal dari Asia memiliki risiko lebih tinggi daripada orang Asia yang lahir di AS.

Selain itu, ras lainnya yang memiliki risiko tinggi adalah ras Inuit di Alaska.

Banyak konsumsi makanan asin

Foto: Pradita Utama
Ada zat-zat kimia yang terlepas dalam uap saat memasak makanan yang diasinkan, seperti ikan atau sayuran yang diawetkan.

Zat kimia ini bisa masuk ke daerah hidung yang berisiko menyebabkan kanker nasofaring. Terpapar zat kimia ini di usia muda juga lebih berisiko.

Virus Epstein-Barr

Foto: thinkstock
Dikutip dari Web MD, virus ini menyebabkan mononucleosis atau lebih dikenal dengan mono. Atau juga disebut kissing disease karena hanya bisa tersebar melalui ciuman. Seseorang bisa terinfeksi virus ini tanpa diketahui karena banyak pengidapnya justru tak merasa sakit.

Selain mono, virus Epsteinn-Barr juga terkait dengan beberapa kanker langka, termasuk kanker nasofaring salah satunya.

Riwayat keluarga

Foto: thinkstock
Seluruh kanker memiliki faktor risiko dari riwayat keluarga, karena diduga genetik menjadi salah satu penyebabnya. Jika ada salah satu anggota keluargamu yang mengidap penyakit kanker nasofaring, risikomu mengidapnya bisa semakin besar.

Konsumsi alkohol dan rokok

Foto: Istock
Selain genetik, kanker juga terkait dengan gaya hidup. Meningkatnya konsumsi rokok dan alkohol yang berlebihan bisa meningkatkan risikomu mengidap kanker nasofaring.

Akan tetapi apa kaitannya dengan kanker ini masih belum jelas. Beberapa ilmuwan memercayai bahwa kimia dalam kedua hal tersebut bisa merusak lebih jauh DNA yang berada di dalam sel-sel.

Halaman 2 dari 7
Kanker nasofaring atau sering disebut nasopharyngeal carcinoma lebih umum ditemukan pada pria ketimbang wanita. Kanker ini juga bisa terjadi pada usia berapa saja, namun lebih umum terdiagnosis pada orang dewasa di rentang usia 30 hingga 50 tahun.

Tipe kanker ini lebih umum menyerang orang-orang di beberapa bagian China, Asia Tenggara dan Afrika bagian utara. Di Amerika Serikat (AS), imigran yang berasal dari Asia memiliki risiko lebih tinggi daripada orang Asia yang lahir di AS.

Selain itu, ras lainnya yang memiliki risiko tinggi adalah ras Inuit di Alaska.

Ada zat-zat kimia yang terlepas dalam uap saat memasak makanan yang diasinkan, seperti ikan atau sayuran yang diawetkan.

Zat kimia ini bisa masuk ke daerah hidung yang berisiko menyebabkan kanker nasofaring. Terpapar zat kimia ini di usia muda juga lebih berisiko.

Dikutip dari Web MD, virus ini menyebabkan mononucleosis atau lebih dikenal dengan mono. Atau juga disebut kissing disease karena hanya bisa tersebar melalui ciuman. Seseorang bisa terinfeksi virus ini tanpa diketahui karena banyak pengidapnya justru tak merasa sakit.

Selain mono, virus Epsteinn-Barr juga terkait dengan beberapa kanker langka, termasuk kanker nasofaring salah satunya.

Seluruh kanker memiliki faktor risiko dari riwayat keluarga, karena diduga genetik menjadi salah satu penyebabnya. Jika ada salah satu anggota keluargamu yang mengidap penyakit kanker nasofaring, risikomu mengidapnya bisa semakin besar.

Selain genetik, kanker juga terkait dengan gaya hidup. Meningkatnya konsumsi rokok dan alkohol yang berlebihan bisa meningkatkan risikomu mengidap kanker nasofaring.

Akan tetapi apa kaitannya dengan kanker ini masih belum jelas. Beberapa ilmuwan memercayai bahwa kimia dalam kedua hal tersebut bisa merusak lebih jauh DNA yang berada di dalam sel-sel.

(frp/up)

Berita Terkait