"Kalau hujan itu bawaannya rileks. Untuk rileks itu perlu suhu yang sejuk, selain itu ada white noise seperti suara air mengalir, suara ombak. Nah karena bikin rileks makanya mager lah," kata praktisi tidur, dr Andreas Prasadja, saat dihubungi oleh detikHealth, Senin (21/1/2019).
dr Ade, sapaannya, menjelaskan penyebab mager selain suhu yang 'adem', juga karena kurang tidur pada malam sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi gini, kalau kita kurang tidur otomatis ada ngantuknya. ditambah sama suasananya yang dingin, rileks, makin ingin tidur," tambahnya.
Hal yang mengejutkan, penyebab mager saat hujan juga dipengaruhi oleh cahaya. Ini berhubungan dengan irama biologis tubuh yang sangat bergantung dari cahaya.
"Kalau cahaya terang maka badan rasanya ingin beraktivitas terus. Berbeda hal dengan ketika suasananya kurang sinar matahari, jam biologis akan membaca kalau oh ini bukan waktu yang aktif. Tapi bukan berarti pas gelap orangnya jadi tidur atau apa. Nggak bakal ketiduran kalau jam tidurnya sehat," pungkasnya.
Baca juga: Ada 5 Tipe Insomnia, Kamu yang Mana? |











































