Asyik! Ini Manfaat Liburan Seperti yang Akan Ahok Lakukan Setelah Bebas

Asyik! Ini Manfaat Liburan Seperti yang Akan Ahok Lakukan Setelah Bebas

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 23 Jan 2019 12:55 WIB
Asyik! Ini Manfaat Liburan Seperti yang Akan Ahok Lakukan Setelah Bebas
BTP atau Ahok akan bebas pada tanggal 24 Januari 2019. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ahok akan bebas pada Kamis (24/1). Banyak yang penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh BTP sesudahnya. Ternyata, usai keluar dari penjara, Ahok memilih untuk berlibur dengam keluarganya terlebih dahulu.

"Mau liburan sama keluarga dulu. Kan sudah lama. Ibarat kata nggak kumpul (sama keluarga). Walaupun ketemu di Mako, tapi kan suasana beda," kata Sekretaris Ahok, Ima Mahdiah, seperti dikutip dari detikNews.


Berlibur memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan. Kalau kamu juga sudah merasa harus liburan, yuk jangan ditunda terlalu lama. Pakai jatah cutimu dan rasakan keuntungan dari meninggalkan rumah untuk jalan-jalan. Ini dia beberapa di antaranya dilansir Inc.

Mengurangi stres, dalam waktu yang lama!

Foto: (Thinsktock)
Sebuah studi yang dirilis tahun lalu oleh American Psychological Association menyimpulkan bahwa liburan berfungsi untuk mengurangi stres dengan menghilangkan orang dari aktivitas dan lingkungan yang mereka kaitkan dengan stres dan kecemasan.

Demikian pula, sebuah penelitian di Kanada terhadap hampir 900 pengacara menemukan bahwa mengambil cuti membantu mengurangi stres kerja. Efeknya bertahan lebih lama dari durasi liburan, juga: Sebuah penelitian kecil dari Universitas Wina menemukan bahwa setelah mengambil cuti dari pekerjaan, berlibur memiliki lebih sedikit keluhan fisik yang berhubungan dengan stres seperti sakit kepala, sakit punggung, dan penyimpangan jantung. Bahkan, mereka masih merasa lebih baik hingga lima minggu kemudian.

Pencegahan penyakit jantung

Foto: shutterstock
Sejumlah penelitian menyoroti manfaat kesehatan jantung dengan berlibur. Sebuah studi mengungkap pria 30 persen lebih berisiko terkena serangan jantung ketika melewatkan waktu berlibur selama lima tahun berturut-turut dibandingkan mereka yang berlibur setidaknya selama seminggu setiap tahunnya.

Bahkan melewatkan satu tahun liburan juga masih bisa dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Karena itu, yuk mulai membiasakan diri untuk berani mengambil jatah cuti untuk berlibur demi ketenangan jiwa dan jantung yang lebih sehat.

Peningkatan produktivitas

Foto: iStock
Mungkin kamu berpikir dengan terus menerus bekerja akan membuatmu jadi lebih produktif, tapi ternyata memberikan tubuh dan pikiran untuk istirahat dengan berlibur justru membuatmu lebih mungkin mengalami peningkatan produktivitas.

Perusahaan jasa profesional Ernst & Young melakukan studi internal terhadap karyawannya dan menemukan bahwa untuk setiap 10 jam tambahan waktu liburan yang dilakukan karyawan, peringkat kinerja akhir tahun mereka meningkat 8 persen. Studi lain oleh Boston Consulting Group menemukan bahwa profesional tingkat tinggi yang diminta untuk mengambil cuti secara keseluruhan lebih produktif secara signifikan daripada mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu bekerja.

Tidur yang lebih baik

Foto: Thinkstock
Tidak pernah berlibur, alhasil kita jadi banyak pikiran, tidur pun jadi lebih gelisah dan bisa mengarah pada kurang tidur. Kurang tidur menyebabkan kurangnya fokus dan kewaspadaan, gangguan memori, peningkatan kemungkinan kecelakaan serta penurunan kualitas hidup.

Para peneliti mengatakan liburan dapat membantu menyingkirkan kebiasaan yang mengganggu tidur, seperti bekerja hingga larut malam dan berkutat di depan layar. Jika kamu merasa stres karena pekerjaan dan kamu merasa tidurmu terganggu karena kecemasan, luangkan waktu untuk mengatur pola tidur dan rencanakan liburan.

Halaman 2 dari 5
Sebuah studi yang dirilis tahun lalu oleh American Psychological Association menyimpulkan bahwa liburan berfungsi untuk mengurangi stres dengan menghilangkan orang dari aktivitas dan lingkungan yang mereka kaitkan dengan stres dan kecemasan.

Demikian pula, sebuah penelitian di Kanada terhadap hampir 900 pengacara menemukan bahwa mengambil cuti membantu mengurangi stres kerja. Efeknya bertahan lebih lama dari durasi liburan, juga: Sebuah penelitian kecil dari Universitas Wina menemukan bahwa setelah mengambil cuti dari pekerjaan, berlibur memiliki lebih sedikit keluhan fisik yang berhubungan dengan stres seperti sakit kepala, sakit punggung, dan penyimpangan jantung. Bahkan, mereka masih merasa lebih baik hingga lima minggu kemudian.

Sejumlah penelitian menyoroti manfaat kesehatan jantung dengan berlibur. Sebuah studi mengungkap pria 30 persen lebih berisiko terkena serangan jantung ketika melewatkan waktu berlibur selama lima tahun berturut-turut dibandingkan mereka yang berlibur setidaknya selama seminggu setiap tahunnya.

Bahkan melewatkan satu tahun liburan juga masih bisa dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Karena itu, yuk mulai membiasakan diri untuk berani mengambil jatah cuti untuk berlibur demi ketenangan jiwa dan jantung yang lebih sehat.

Mungkin kamu berpikir dengan terus menerus bekerja akan membuatmu jadi lebih produktif, tapi ternyata memberikan tubuh dan pikiran untuk istirahat dengan berlibur justru membuatmu lebih mungkin mengalami peningkatan produktivitas.

Perusahaan jasa profesional Ernst & Young melakukan studi internal terhadap karyawannya dan menemukan bahwa untuk setiap 10 jam tambahan waktu liburan yang dilakukan karyawan, peringkat kinerja akhir tahun mereka meningkat 8 persen. Studi lain oleh Boston Consulting Group menemukan bahwa profesional tingkat tinggi yang diminta untuk mengambil cuti secara keseluruhan lebih produktif secara signifikan daripada mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu bekerja.

Tidak pernah berlibur, alhasil kita jadi banyak pikiran, tidur pun jadi lebih gelisah dan bisa mengarah pada kurang tidur. Kurang tidur menyebabkan kurangnya fokus dan kewaspadaan, gangguan memori, peningkatan kemungkinan kecelakaan serta penurunan kualitas hidup.

Para peneliti mengatakan liburan dapat membantu menyingkirkan kebiasaan yang mengganggu tidur, seperti bekerja hingga larut malam dan berkutat di depan layar. Jika kamu merasa stres karena pekerjaan dan kamu merasa tidurmu terganggu karena kecemasan, luangkan waktu untuk mengatur pola tidur dan rencanakan liburan.

(ask/up)

Berita Terkait