Video tersebut memperlihatkan teknis pemasangan kondom pada alat kelamin pria oleh penyuluh wanita. Penjelasan disertai alat peraga penis yang dalam posisi ereksi sempurna, serta anatomi kelamin laki-laki.
"Harus diperjelas ya. Mana kondomnya," ujar penyuluh yang dikelilingi peserta yang terdiri atas emak-emak. Semua yang mendengar heboh dan senyum-senyum, namun tampak penasaran dengan alat peraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, penyuluh terlihat memasangkan kondom pada alat peraga kelamin pria. Emak-emak kembali bereaksi heboh dengan bersuara tinggi, senyum, atau tertawa.
"Jadi harus gini jangan pas lembek. (Kondomnya) diplintir dulu biar nggak masuk udaranya, jadi nggak meletus," kata penyuluh.
Video berakhir dengan penyuluh mengingatkan para pria, yang kebetulan ada di lokasi tentang pentingnya memasang kondom. Penyuluh juga mengatakan, pemasangan kondom dalam kehidupan sehari-hari sebetulnya tidak sulit.
Menanggapi video tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tak membantah jika peralatan dan media yang digunakan adalah bagian dari penyuluhan reproduksi. Namun penyuluhan tak seharusnya direkam dan bebas disebarluaskan.
"Penyebarluasan melalui video secara tidak terkendali bisa melanggar etika, misal pembatasan audien," kata Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Dwi Lisyawardani.












































