Jakarta -
Malu rasanya begitu ditanya perihal perut yang membuncit. Padahal ya bukan karena lagi hamil, tapi memang perutnya sedikit 'offside' saja.
Nah, perut yang kelihatan besar sampai-sampai bikin kamu tahan napas saat foto bersama ini ternyata bisa disebabkan karena kebiasaan yang kamu lakukan sehari-hari. Dikutip dari berbagai sumber, ini dia beberapa kebiasaan yang mungkin bisa mulai sedikit kamu kurangi.
Kunyah-kunyah permen karet
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Kebiasaan favorit tokoh 'Lupus' ini memang menyenangkan sih. Selain rasanya yang manis, seru juga meniupnya sampai jadi balon yang meletup. Tapi ternyata kebiasaan ini juga bisa bermuara pada perut yang bergas.Ketika kamu mengunyah permen karet, kamu lebih sering menelan dan sebagian yang ditelan adalah udara. Selain itu, pemanis buatan, seperti sorbitol yang ditemukan di beberapa permen karet, dapat memberi kamu gas. Kebanyakan orang menghasilkan antara setengah liter gas setiap hari, seperti ditulis Live Science.
Kebanyakan mikirin... mantan?
Foto: thinkstock
|
Dilansir Healthy Way, ketika tingkat stres tinggi, tubuh menghasilkan hormon yang disebut kortisol. Penelitian telah menunjukkan bahwa hormon ini membuat perut buncit untuk mengambil lemak dari area yang lebih sehat, seperti pantat dan pinggul, dan memindahkannya ke perut. Ini disebut lemak visceral dan tidak hanya terlihat buncit tetapi juga sangat buruk karena mengelilingi organ vital.
Karena itu, kelola stresmu dengan baik. Cobalah untuk bermeditasi atau berolahraga yang terbukti bisa mengeluarkan hormon bahagia.
Kurang tidur juga bisa loh
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Orang dewasa seharusnya tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Tidak cukup tidur meningkatkan kortisol dalam tubuh dan kadar gula darah. Double attack deh jadinya!
Kortisol seperti dijelaskan sebelumnya membuat seseorang menyimpan lemak di perutnya, dan kadar gula yang tinggi membuat kamu menginginkan karbohidrat dan makanan cepat saji, yang mendatangkan malapetaka pada ukuran perut. Duh, ampun deh.
Begitu sedih atau marah, larinya ke makan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Segelintir memilih makan sebagai pelarian dari rasa marah atau sedih yang sedang ia rasakan, tapi serius, kebiasaan ini bukanlah hal yang baik
Sebab, saat kita merasa marah, porsi makan yang kita ambil jadi tidak terkontrol dengan baik. Inilah yang bermuara pada timbunan lemak atau asupan gula yang berlebihan (apalagi kalau tiap marah larinya makan kue satu loyang).
Kamu bisa menyiasatinya dengan menggantinya dengan lebih banyak minum air putih saat sedang dilanda rasa kesal.
Kebiasaan favorit tokoh 'Lupus' ini memang menyenangkan sih. Selain rasanya yang manis, seru juga meniupnya sampai jadi balon yang meletup. Tapi ternyata kebiasaan ini juga bisa bermuara pada perut yang bergas.
Ketika kamu mengunyah permen karet, kamu lebih sering menelan dan sebagian yang ditelan adalah udara. Selain itu, pemanis buatan, seperti sorbitol yang ditemukan di beberapa permen karet, dapat memberi kamu gas. Kebanyakan orang menghasilkan antara setengah liter gas setiap hari, seperti ditulis Live Science.
Dilansir Healthy Way, ketika tingkat stres tinggi, tubuh menghasilkan hormon yang disebut kortisol. Penelitian telah menunjukkan bahwa hormon ini membuat perut buncit untuk mengambil lemak dari area yang lebih sehat, seperti pantat dan pinggul, dan memindahkannya ke perut. Ini disebut lemak visceral dan tidak hanya terlihat buncit tetapi juga sangat buruk karena mengelilingi organ vital.
Karena itu, kelola stresmu dengan baik. Cobalah untuk bermeditasi atau berolahraga yang terbukti bisa mengeluarkan hormon bahagia.
Orang dewasa seharusnya tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Tidak cukup tidur meningkatkan kortisol dalam tubuh dan kadar gula darah. Double attack deh jadinya!
Kortisol seperti dijelaskan sebelumnya membuat seseorang menyimpan lemak di perutnya, dan kadar gula yang tinggi membuat kamu menginginkan karbohidrat dan makanan cepat saji, yang mendatangkan malapetaka pada ukuran perut. Duh, ampun deh.
Segelintir memilih makan sebagai pelarian dari rasa marah atau sedih yang sedang ia rasakan, tapi serius, kebiasaan ini bukanlah hal yang baik
Sebab, saat kita merasa marah, porsi makan yang kita ambil jadi tidak terkontrol dengan baik. Inilah yang bermuara pada timbunan lemak atau asupan gula yang berlebihan (apalagi kalau tiap marah larinya makan kue satu loyang).
Kamu bisa menyiasatinya dengan menggantinya dengan lebih banyak minum air putih saat sedang dilanda rasa kesal.
(ask/up)