"Temuan tak diduga ini menyoroti betapa kecilnya pengetahuan kita tentang efek ganja bagi kesehatan reproduksi," kata Jorge Chavarro dari Harvard Chan School yang melakukan penelitian tersebut, dikutip dari Sciencedaily, Kamis (7/2/2019).
Chavarro dan timnya mempublikasikan temuan ini pada 5 Februari 2019 di jurnal Human Reproduction.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam riset kali ini, para ilmuwan meneliti 1.143 sampel sperma dari 662 laki-laki antara tahun 2000-2017, rata-rata berusia 36 tahun. Sebanyak 55 persen merokok ganja, 44 persen sudah berhenti dan 11 persen masih mengonsumsinya.
Namun para ilmuwan memberikan catatan bahwa ada sejumlah keterbatasan dalam penelitian ini. Mereka juga tidak bisa memastikan apakah hasilnya relevan bila diterapkan untuk populasi umum.
Simak juga video 'Makan Kacang Bisa Genjot Produksi Sperma':
(up/fds)











































