Mereka yang bertato umumnya tahu bahwa tato akan melekat secara permanen di tubuh mereka. Meski demikian, ada yang berniat menghapus tato dengan berbagai alasan, misal tidak puas dengan hasilnya atau semata-mata berubah pikiran.
Seperti yang dilakukan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi di Lapas Kembangkunging Nusakambangan yang ramai-ramai menghapus tato karena alasan ingin hijrah.
"Semangat berhijrah. Jika masih bisa, kelak kami juga pingin kembali dengan bersih memenuhi panggilan-Nya," ucap salah seorang di antaranya, sebut saja IK, seperti dikutip dari detiknews.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada teknik yang benar-benar aman
|
Foto: dok. Ditjen PAS
|
Meski terdapat beberapa alternatif untuk menghapus tato mulai dari pembedahan hingga laser, sampai saat ini belum ada teknik untuk menghilangkan tato yang benar-benar aman bagi kulit.
Metode untuk menghilangkan tato rentan memicu alergi dan iritasi di kulit. Jika memiliki kulit yang sensitif, menghilangkannya pun akan terasa lebih sakit.
Beberapa jenis tato bersifat permanen sehingga peluang keberhasilan untuk menghapus tato tergantung dari warna kulit, zat yang digunakan untuk membuat tato dan ukurannya.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Tato? |
Metode laser paling banyak diminati
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Cara kerja hapus tato dengan metode ini yakni dengan mengurai partikel tinta agar dapat diuraikan dan hancur oleh sistem kekebalan tubuh menggunakan kontras sinar cahaya.
"Sampai saat ini teknik penghapusan tato dengan menggunakan laser merupakan cara yang paling baik dibandingkan dengan metode lainnya," ujar Paul Jarrod Frank, MD, direktur dari Dermatology Surgery and Laser Center di New York dikutip dari Healthline
Akan timbul bekas luka yang dalam
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Menghapus tato kebanyakan menggunakan teknik mengiris kulit. Hal ini yang akan memicu timbulnya luka dan meninggalkan jaringan berbekas.
Ada beberapa warna yang sulit dihapus
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Meski menggunakan laser, beberapa warna seperti oranye, hijau dan putih akan membutuhkan waktu pengerjaan lebih lama dan tentunya, biaya yang lebih mahal.











































