Terlepas dari topik yang sedang diperdebatkan hingga muncul saling tuding tersebut, sikap seseorang terkait masa depan ternyata berkaitan juga dengan kesehatan. Berbagai penelitian telah membuktikan hal itu, walau kesimpulannya juga bermacam-macam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesimisme tentang masa depan mendorong orang untuk hidup lebih hati-hati, dan melakukan berbagai antisipasi terkait kesehatan dan keselamatan," kata Frieder R Lang yang memimpin penelitian ini, dikutip dari Livescience.
Hasil penelitian ini menunjukkan tiap 9,5 persen peningkatan sikap optimistis, peluang melaporkan disabilitas pada responden meningkat 10 persen. Demikian pula risiko meninggal dalam 5 tahun berikutnya, juga naik 10 persen.
Penelitian lain yang dipublikasikan di jurnal Circulation menyimpulkan hasil yang berbeda. Dalam penelitian di Amerika Serikat ini, wanita yang optimistis punya kemungkinan lebih kecil untuk kena serangan jantung.
Baca juga: Jadinya Prabowo Sosok Optimis atau Pesimis? |
Seorang wanita yang menanamkan pikiran optimistis memiliki peluang hidup 14 persen lebih lama dibandingkan mereka yang pesimistis. Terkait risiko penyakit jantung koroner, optimis 9 persen lebih rendah dan 30 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena komplikasi jantung.
"Hal ini sangat mungkin bahwa optimistis bisa memberikan efek secara langsung untuk membantu menolak berbagai penyakit," ujar Dr Hilary A Tindle, seorang asisten profesor kedokteran di University of Pittsburgh, dikutip dari Reuters.











































