Layanan Kanker di Indonesia Butuh Perbaikan, Apa Saja?

Layanan Kanker di Indonesia Butuh Perbaikan, Apa Saja?

Rosmha Widiyani - detikHealth
Senin, 18 Feb 2019 08:10 WIB
Layanan Kanker di Indonesia Butuh Perbaikan, Apa Saja?
Pelayanan kanker di Indonesia perlu ditingkatkan terutama di daerah. (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Fasilitas, teknologi, dan kompetensi layanan kesehatan serta penyedianya di Indonesia terus mengalami perbaikan. Termasuk yang digunakan untuk terapi kanker dengan jumlah kasus terus meningkat.

Dengan kompleksnya layanan terapi kanker, fasilitas supporting care disarankan untuk segera diperbaiki. Hal ini untuk memudahkan akses para penyintas kanker, sehingga tak perlu ikut mengantri di rumah sakit rujukan nasional. Rumah sakit besar fokus pada layanan pengobatan yang biayanya lebih mahal.

"Rumah sakit tipe A dan B, misal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bisa ikut serta sehingga mengurangi antrean di RS yang lebih besar contohnya RS Kanker Dharmais. Akses yang lebih mudah akan berpengaruh positif pada kesembuhan pasien," kata Ketua Hari Peringatan Kanker Sedunia (World Cancer Day) 2019 dr Haridini Intan SpA (K) (Onk) pada detikHealth, Minggu (17/02/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Supporting care meliputi semua perawatan penyerta yang membantu penyintas kanker segera sembuh. Layanan ini misalnya tranfusi darah dan perawatan dengan obat antibiotika. Layanan pendukung memungkinkan penyintas yang mengalami demam, tak perlu ikut mengantri di RS besar.

Layanan pendukung yang baik juga memungkinkan kanker diketahui lebih dini. Hasilnya, pengobatan bisa segera dilakukan pada pasien bergantung pada tingkat serangan kanker.



[Gambas:Video 20detik]

(up/up)
Hari Kanker Sedunia
45 Konten
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan jumlah pengidap kanker. Dari 1,4 tiap 1.000 penduduk pada 2013 menjadi 1,79 tiap 1.000 penduduk pada 2018. Kanker paru tertinggi pada laki-laki, kanker payudara tertinggi pada perempuan.

Berita Terkait