Tindakan tersebut menurut peneliti dari University of the Wisconsin tidak dianjurkan. Alasannya karena ada kemungkinan besar pasien akan kembali ke RS akibat belum benar-benar pulih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nilay ketika pasien bolak-balik ke RS waktu perawatannya akan semakin lama dan kejadian mortalitas juga semakin tinggi. Hal ini akan semakin buruk bila RS tempat pasien dirawat berbeda-beda.
Kebanyakan pasien yang bandel pulang duluan datang dari kelompok pria muda dengan status ekonomi sosial rendah, punya riwayat penyalahgunaan zat, masalah jiwa, dan tidak memiliki asuransi.
"Pasien-pasien seperti ini cenderung pergi dari rumah sakit melawan rekomendasi dokter berkali-kali hanya untuk kembali dirawat di RS berbeda dalam kurun waktu 30 hari kemudian," kata Nilay seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/2/2019).












































