Disebutkan, YF (15) salah satu pelaku incest terhadap saudara kandungnya, pernah melakukan hubungan seksual dengan binatang. Perilaku meyimpang yang berhubungan dengan zoofilia ini dikenal dengan istilah beastility.
Dalam beberapa kasus yang pernah dilaporkan, beastility sering memicu dampak sangat fatal bagi kesehatan. Salah satunya terjadi pada tahun 2008, menimpa seorang wanita Irlandia yang berhubungan seks dengan anjing jenis German Shepherd.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang disebutkan juga memiliki kecenderungan fetish ini akhirnya meninggal dunia. Pemilik anjing 'meminjamkan' peliharaannya, juga sesama punya kecenderungan zoofilia, terancam hukuman seumur hidup.
Risiko lain lagi, sebuah penelitian di Brazil mengungkap bahwa beastility atau sex with animal (SWA) berhubungan juga dengan peningkatan risiko kanker penis. Dari 118 pasien kanker penis yang diteliti, 45 persen melaporkan pernah berhubungan seks dengan binatang.
Ahli urologi yang memimpin penelitian tersebut, Stenio de Cassio Zequi menyebut kemungkinan hal itu berhubungan dengan risiko micro-injuries atau cedera mikro. Diketahui, cedera mikro merupakan salah satu faktor risiko pada kanker penis.
"Kami pikir praktik SWA yang intens dan jangka panjang bisa menghasilkan trauma mikro pada jaringan penis manusia," jelasnya, dikutip dari Livescience.
Seementara pada 2018, moroccoworldnews.com pernah mengabarkan 15 remaja terinfeksi rabies. Diduga tertular setelah beramai-ramai 'memperkosa' seekor keledai. Seperti halnya kuda, keledai juga termasuk binatang yang paling sering menjadi objek beastility, di samping anjing di urutan pertama paling favorit.
Belakangan, kabar tersebut diralat dan dinyatakan sebagai kabar palsu alias hoaks. Virus lyssa penyebab rabies umumnya ditularkan melalui air liur saat digigit hewan pembawa, dan bukan melalui hubungan seks.











































