Jakarta -
Polisi menangkap tiga pelaku incest di wilayah Pringsewu, Lampung. Mereka yang ditangkap adalah ayah kandung korban berinisial M (45) serta kakak berinisial SA (24) dan adik berinisial YF (15). Korban sendiri merupakan perempuan berinisial AG (18).
Tak cuma memperkosa kakak kandungnya yang mengidap disabilitas mental, YF disebut juga menyetubuhi hewan ternak. Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas menyebut YF pernah berhubungan dengan sapi dan kambing milik tetangga.
Zoophilia, ketertarikan seksual manusia terhadap hewan yang bukan manusia, yang mungkin melibatkan pengalaman fantasi seksual tentang hewan atau mengejar kontak seksual nyata dengannya (bestiality).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini fakta-fakta terkait zoophilia yang penuh kontroversi.
Mengapa tertarik pada hewan?
Foto: iStock
|
Studi kecil tahun 2003 pada pria yang mengidap zoophilia menemukan beberapa fakta mengejutkan. Dari 114 pria yang berusia di rentang 18-70 tahun yang dilaporkan tertarik pada hewan, sebanyak 63 persen dari mereka pernah memiliki pengalaman berhubungan dengan anjing. 29 persen di antaranya dengan kuda. Alasannya? Sangat beragam, salah satunya yang dilontarkan pria 21 tahun dalam penelitian itu."Aku menemukan bahwa dampingan dari para hewan lebih menyenangkan dari pada manusia, lebih sedikit stres, pertengkaran... cinta pada hewan adalah cinta sebagaimana mestinya," akunya.
"Orang-orang menggunakan seks untuk memanipulasi dan mengontrol. Orang punya masalah menerima siapa kamu. Mereka mau mengubahmu. Hewan tidak menghakimimu; mereka hanya mencintai dan menikmati seks tanpa semua politik yang ada," kata pria 36 tahun yang juga menjadi partisipan.
Macam-macam zoophilia
Foto: Thinkstock
|
Pada tahun 2011, Dr Anil Aggrawal menerbitkan tipologi zoophilia komprehensif dalam Journal of Forensic and Legal Medicine. Dr. Aggrawal mengklaim ada sepuluh jenis yang berbeda berdasarkan literatur ilmiah dan klinis, serta beberapa spekulasi teoritis. Contohnya:a. Human-animal role-play: mereka yang tidak pernah berhubungan seks dengan hewan tetapi menjadi terangsang secara seksual karena ingin berhubungan seks dengan manusia yang berpura-pura menjadi binatang.
b. Romantic zoophiles : mereka yang menjadikan hewan sebagai hewan peliharaan untuk mendapatkan stimulasi psikoseksual tanpa benar-benar melakukan kontak seksual dengan mereka.
c. Zoophilic fantasizer: mereka yang berfantasi melakukan hubungan seksual dengan hewan tetapi tidak pernah benar-benar melakukannya.
d. Tactile zoophiles: mereka yang mendapatkan kesenangan seksual dari menyentuh, membelai atau membelai hewan atau alat kelamin mereka tetapi tidak benar-benar melakukan hubungan seksual dengan hewan.
e. Zoofil fetisisme : mereka yang memelihara berbagai bagian hewan (terutama bulu) yang digunakan sebagai rangsangan erotis sebagai bagian penting dari aktivitas seksual mereka (biasanya masturbasi).
f. Bestials sadis : mereka yang mendapatkan gairah seksual dari penyiksaan hewan (dikenal sebagai zoosadisme) tetapi tidak melibatkan hubungan seksual dengan hewan.
g. Opportunistic zoosexuals : mereka yang memiliki hubungan seksual normal tetapi akan melakukan hubungan seksual dengan hewan jika ada kesempatan.
h. Regular zoosexuals : mereka yang lebih suka berhubungan seks dengan binatang daripada berhubungan seks dengan manusia (tetapi mampu berhubungan seks dengan keduanya). Zoofil semacam itu akan terlibat dalam berbagai kegiatan seksual dengan hewan dan hewan cinta pada tingkat emosional.
i. Homicidal bestials : mereka yang perlu membunuh hewan untuk berhubungan seks dengan mereka. Meskipun mampu berhubungan seks dengan hewan hidup, ada keinginan yang tak terpuaskan untuk melakukan hubungan seks dengan hewan mati.
j. Exclusive zoosexuals : mereka yang hanya berhubungan seks dengan binatang dengan mengesampingkan pasangan seksual manusia.
Hewan ini sering jadi korbannya
Foto: AFP/Timothy A Clary
|
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sex & Marital Therapy menyajikan temuan dari survei besar.Penelitian ini mencakup 958 zoofil, semuanya direkrut secara online dan ditanya tentang frekuensi berhubungan seks dengan hewan, kepercayaan mereka tentang zoofilia, dan preferensi serta praktik seksual mereka. Rata-rata, orang-orang ini melaporkan berhubungan seks dengan binatang dua hingga tiga kali per minggu.
Beberapa dari mereka secara eksklusif menyukai binatang, sementara yang lain memiliki pasangan manusia juga. Mitra hewan yang paling disukai adalah anjing, disusul dengan kuda. Faktanya, anjing dan kuda adalah dua hewan paling populer, dengan 97 persen peserta memiliki preferensi untuk salah satu dari keduanya, sebagaimana dilansir Vice.
Bahaya kesehatan yang mengancam
Foto: thinkstock
|
Beragam penyakit zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Dari zoonosis yang dapat ditularkan oleh hewan ke manusia, tiga ini adalah yang paling berbahaya.Leptospirosis: Setiap kontak dengan organ seksual anjing, sapi, babi, kuda dan domba dapat menularkan penyakit bakteri ini kepada manusia. Leptospirosis dapat menyebabkan meningitis yang menyebabkan kematian pada sekitar 10 persen kasus.
Echinococcosis: Cacing parasit dari kotoran anjing, kucing, dan domba dapat menyebabkan penyakit ini. Cacing menyebabkan kista di paru-paru, hati, otak, limpa, jantung, dan ginjal. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa berakibat fatal.
Rabies: Salah satu zoonosis yang paling parah, rabies ditularkan dari air liur kucing, anjing, dan kuda yang terinfeksi. Ini adalah infeksi virus yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera diobati setelah paparan.
Studi kecil tahun 2003 pada pria yang mengidap zoophilia menemukan beberapa fakta mengejutkan. Dari 114 pria yang berusia di rentang 18-70 tahun yang dilaporkan tertarik pada hewan, sebanyak 63 persen dari mereka pernah memiliki pengalaman berhubungan dengan anjing. 29 persen di antaranya dengan kuda. Alasannya? Sangat beragam, salah satunya yang dilontarkan pria 21 tahun dalam penelitian itu.
"Aku menemukan bahwa dampingan dari para hewan lebih menyenangkan dari pada manusia, lebih sedikit stres, pertengkaran... cinta pada hewan adalah cinta sebagaimana mestinya," akunya.
"Orang-orang menggunakan seks untuk memanipulasi dan mengontrol. Orang punya masalah menerima siapa kamu. Mereka mau mengubahmu. Hewan tidak menghakimimu; mereka hanya mencintai dan menikmati seks tanpa semua politik yang ada," kata pria 36 tahun yang juga menjadi partisipan.
Pada tahun 2011, Dr Anil Aggrawal menerbitkan tipologi zoophilia komprehensif dalam Journal of Forensic and Legal Medicine. Dr. Aggrawal mengklaim ada sepuluh jenis yang berbeda berdasarkan literatur ilmiah dan klinis, serta beberapa spekulasi teoritis. Contohnya:
a. Human-animal role-play: mereka yang tidak pernah berhubungan seks dengan hewan tetapi menjadi terangsang secara seksual karena ingin berhubungan seks dengan manusia yang berpura-pura menjadi binatang.
b. Romantic zoophiles : mereka yang menjadikan hewan sebagai hewan peliharaan untuk mendapatkan stimulasi psikoseksual tanpa benar-benar melakukan kontak seksual dengan mereka.
c. Zoophilic fantasizer: mereka yang berfantasi melakukan hubungan seksual dengan hewan tetapi tidak pernah benar-benar melakukannya.
d. Tactile zoophiles: mereka yang mendapatkan kesenangan seksual dari menyentuh, membelai atau membelai hewan atau alat kelamin mereka tetapi tidak benar-benar melakukan hubungan seksual dengan hewan.
e. Zoofil fetisisme : mereka yang memelihara berbagai bagian hewan (terutama bulu) yang digunakan sebagai rangsangan erotis sebagai bagian penting dari aktivitas seksual mereka (biasanya masturbasi).
f. Bestials sadis : mereka yang mendapatkan gairah seksual dari penyiksaan hewan (dikenal sebagai zoosadisme) tetapi tidak melibatkan hubungan seksual dengan hewan.
g. Opportunistic zoosexuals : mereka yang memiliki hubungan seksual normal tetapi akan melakukan hubungan seksual dengan hewan jika ada kesempatan.
h. Regular zoosexuals : mereka yang lebih suka berhubungan seks dengan binatang daripada berhubungan seks dengan manusia (tetapi mampu berhubungan seks dengan keduanya). Zoofil semacam itu akan terlibat dalam berbagai kegiatan seksual dengan hewan dan hewan cinta pada tingkat emosional.
i. Homicidal bestials : mereka yang perlu membunuh hewan untuk berhubungan seks dengan mereka. Meskipun mampu berhubungan seks dengan hewan hidup, ada keinginan yang tak terpuaskan untuk melakukan hubungan seks dengan hewan mati.
j. Exclusive zoosexuals : mereka yang hanya berhubungan seks dengan binatang dengan mengesampingkan pasangan seksual manusia.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sex & Marital Therapy menyajikan temuan dari survei besar.
Penelitian ini mencakup 958 zoofil, semuanya direkrut secara online dan ditanya tentang frekuensi berhubungan seks dengan hewan, kepercayaan mereka tentang zoofilia, dan preferensi serta praktik seksual mereka. Rata-rata, orang-orang ini melaporkan berhubungan seks dengan binatang dua hingga tiga kali per minggu.
Beberapa dari mereka secara eksklusif menyukai binatang, sementara yang lain memiliki pasangan manusia juga. Mitra hewan yang paling disukai adalah anjing, disusul dengan kuda. Faktanya, anjing dan kuda adalah dua hewan paling populer, dengan 97 persen peserta memiliki preferensi untuk salah satu dari keduanya, sebagaimana dilansir Vice.
Beragam penyakit zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Dari zoonosis yang dapat ditularkan oleh hewan ke manusia, tiga ini adalah yang paling berbahaya.
Leptospirosis: Setiap kontak dengan organ seksual anjing, sapi, babi, kuda dan domba dapat menularkan penyakit bakteri ini kepada manusia. Leptospirosis dapat menyebabkan meningitis yang menyebabkan kematian pada sekitar 10 persen kasus.
Echinococcosis: Cacing parasit dari kotoran anjing, kucing, dan domba dapat menyebabkan penyakit ini. Cacing menyebabkan kista di paru-paru, hati, otak, limpa, jantung, dan ginjal. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa berakibat fatal.
Rabies: Salah satu zoonosis yang paling parah, rabies ditularkan dari air liur kucing, anjing, dan kuda yang terinfeksi. Ini adalah infeksi virus yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera diobati setelah paparan.
(ask/up)