Peneliti HIV Sharon Lewin dari International AIDS Society mengatakan kemunculan pasien London ini memberikan semangat baru untuk dunia. Sebelumnya sudah bertahun-tahun peneliti dunia berusaha untuk mereplikasi kasus pasien Berlin tapi tidak pernah berhasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sumsum tulang yang baru ini kebal terhadap HIV, dan dia juga secara aktif memusnahkan sel-sel yang terinfeksi HIV melalui apa yang disebut penyakit graft versus host (GvHD)," kata Sharon seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/3/2019).
Penyakit graft versus host sendiri adalah kondisi yang disebabkan ketika human leukosit antigen (HLA) donor tidak cocok dengan HLA penerima. Hal ini membuat sistem kekebalan dari sumsum tulang donor yang baru malah menyerang tubuh penerima.
Peneliti Steven Deeks dari University of California mendeskripsikan GvHD secara sederhana seperti perang mematikan antara dua sistem imun yang berbeda.
"Transplantasi membuat sistem imun yang lama hancur total dan dikuasai oleh sistem imun baru. HIV tidak bisa berkembang dengan sistem imun yang baru karena ada mutasi genetik. Itu obatnya," kata Steven.
Peneliti sekarang sedang berusaha bagaimana caranya untuk membuktikan teori tersebut. Transplantasi yang sengaja memicu penyakit GvHD tidak bisa dilakukan sembarangan karena rumit, mahal, dan pasien berisiko tinggi meninggal.
Saksikan juga video 'Virus HIV Bisa Dihambat Sama Obat ARV':
(wdw/up)











































