Dilaporkan dalam jurnal Nature, seorang pengidap yang disebut "pasien London" tidak lagi menunjukkan tanda-tanda HIV 18 bulan setelah menjalani terapi sel punca dari donor dengan mutasi gen langka. Laporan ini berselang 10 tahun dari kejadian "pasien Berlin" yang pertama kali diketahui bisa sembuh dengan terapi yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ravindra terapi sel punca ini mungkin tidak cocok bagi semua pasien HIV, tapi cukup bisa memberikan harapan. Peneliti akan terus mengawasi pasien untuk benar-benar memastikan ia telah sembuh dari HIV.
Temuan terapi sel punca untuk HIV pertama kali tidak sengaja diketahui ketika pasien Berlin yang hidup dengan HIV didiagnosa dengan penyakit lain, yaitu kanker darah. Untuk itu pasien Berlin lalu menjalani dua kali transplantasi sumsum tulang.
Peneliti melihat setelah transplantasi sumsum tulang pasien Berlin menunjukkan tanda-tanda sembuh tidak hanya dari kankernya tetapi juga HIV.
Sejak kasus tersebut peneliti lain berusaha menggunakan pendekatan yang sama namun tidak ada yang berhasil sampai kini muncul kasus pasien London.
"Sekarang kita tahu bahwa kejadian ini bisa direproduksi kembali," kata dr Gero Hutter, peneliti yang pertama kali menangani pasien Berlin.











































