Data dari Kementerian Kesehatan menyebut jumlah pengidap HIV-AIDS per Oktober 2018 sebanyak 305 ribu pasien, 107 ribu di antaranya sedang minum obat. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Engko Sosialine Magdalene, mengatakan ketersediaan ARV tetap dijaga oleh pemerintah sehingga ODHA tak putus obat.
"Pemerintah tetap berupaya untuk menjaga ketersediaan ARV sehingga keberlangsungan penggunaan ARV itu tidak terputus," tuturnya dalam rilis yang diterima detikHealth, Jumat (18/1/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Desember 2018, Kemenkes mendapatkan donasi hibah dari Global Fund sebanyak 222 ribu botol ARV jenis fixed dose combination yang setiap botolnya berisi 30 tablet.
"222 ribu botol ini sudah cukup memenuhi kebutuhan 5 sampai 6 bulan ke depan," ucapnya.
Kemudian untuk selanjutnya Kemenkes sudah menyiapkan stok Arv sebanyak 564 ribu botol hingga akhir 2019. Jadi setiap tahun pemerintah menyediakan dan mengalokasikan anggaran untuk membeli atau menyediakan ARV.
"Para penderita jangan panik, jangan khawatir karena ketersediaan obat ARV tetap dijaga oleh pemerintah," tegasnya.











































