Kedua penyakit ini terkait secara genetik dan klinis. Kebanyakan pasien merasakan peradangan dan rasa sakit yang hebat hingga menyebabkan fungsi dan gangguan gerak tubuh jika tidak ditangani dengan serius.
Spesialis reumatologi , dr Rudy Hidayat, SpPD-KR mengatakan banyak pasien yang bosan berobat. Padahal, penyakit autoimun harus terus menerus mengonsumsi obat. Lalu, berapa ya kisaran harganya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Penyakit Ini Termasuk Gangguan Autoimun |
"Saat ini itu rangenya antara 12-18 juta (rupiah). Jenisnya suntik atau infus. Untuk BPJS belum tapi kita sedang berusaha untuk memasukkan ke BPJS," katanya saat dijumpai di daerah Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).
dr Rudy mengatakan saat ini Perhimpunan Rheumatologi Indonesia (IRA) dilibatkan pada penyusunan Fornas (Formularium Nasional) jadi diharapkan kelak obat autoimun bisa masuk dalam daftar BPJS Kesehatan. Pemberian obatnya memang harus rutin, namun tergantung pada efektivitas obat tersebut.
"Seminggu sekali, sebulan sekali. Efektivitasnya sangat tergantung. Kalau AS memang biasanya harus pakai obat suntik, hampir tidak ada kalau obat minum. Kalau PsA masih bisa pakai obat minum," pungkasnya.
(kna/up)











































