"Depresi. Karena dulu pas kandungan tujuh bulan, dia diperiksa ke bidan. Katanya anak posisi kepalanya di atas, ada tulisan di buku kalau posisi seperti itu berbahaya. Jadi istri saya kepikiran terus. Enggak bisa tidur, satu malam itu tidurnya hanya dua jam," kata Solihin, yang merupakan suami W dan ayah si bayi di RSUD Bayu Asih dikutip dari detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala PPD sama dengan yang terjadi pada ibu seusai melahirkan bayi. Tanda ini adalah sulit tidur, perubahan selera makan, merasa sangat lelah, penurunan libido, dan mood yang sering berubah. Kondisi ini biasanya disertai gejala depresi lain yang tidak normal selepas kelahiran anak. Tanda ini adalah mood yang terus turun (depressed), kehilangan rasa senang, merasa tidak berharga, kehilangan harapan, dan merasa tak ada yang bisa menolong. Tanda khas lain adalah terpikir ingin mati, bunuh diri, atau menyakiti orang lain.
PPD terkait dengan perubahan kimia, sosial, dan fisiologis para ibu selepas kelahiran. Hal ini menjelaskan kisaran perubahan fisik dan emosi yang dialami ibu. Perubahan kimia ini termasuk penurunan hormon usai melahirkan anak. PPD bisa disembuhkan dengan terapi medis dan konseling dengan tenaga ahli yang kompeten.











































