Stop Berantem! Menkes: Kenapa Mesti Stres Hanya Karena Pemilu?

Stop Berantem! Menkes: Kenapa Mesti Stres Hanya Karena Pemilu?

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 22 Apr 2019 10:42 WIB
Stop Berantem! Menkes: Kenapa Mesti Stres Hanya Karena Pemilu?
Menkes menyarankan untuk ikut aturan. Siapapun yang menang, harus dihormati. (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Pemilu memang sudah usai. Namun perseteruan dan perbedaan paham di masyarakat seperti tidak berakhir. Saling sahut menyahut serta menjatuhkan satu sama lain kerap kali dijumpai, baik itu di dunia nyata maupun maya.

Padahal, perbedaan pilihan pasti akan terus ada. Tentunya tidak hanya di pemilihan capres-cawapres saja.

"Ini semuanya pasti ada lah. Pemilihan ketua RT ada, pemilihan ketua departemen ada, jadi lho kenapa sih kita musti ribut. Kalau saya, siapa saja yang menang ya kita harus angkat topi, tentu ikut aturan. Itu aja," ujar Menkes Nila F Moeloek, saat dijumpai detikHealth di daerah Jakarta Utara, Senin (22/4/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mengendalikan diri untuk tidak terbawa suasana 'panas' pasca pemilu memang bukan hal yang mudah. Ujaran kebencian dari dua kubu seperti tidak ada habisnya. Tapi, untuk kesehatan batin dan jiwa, ada baiknya untuk jadi pihak yang tenang dan netral. Tidak perlu ikut memaki atau menjatuhkan karena akan berpengaruh pada emosi dan psikis.

"Kenapa musti kita jadi stres hanya karena pemilu? Kita harus melihat yang baik, kalau ada yang menang kita harus hormati," tambahnya.

(kna/up)
Gangguan Jiwa Usai Pemilu
17 Konten
Tahapan penting pemilu memang sudah terlaksana. Namun hingar-bingar pesta demokrasi justru makin panas dalam proses penghitungan suara. Saling nyinyir di media sosial sangat mungkin meningkatkan risiko gangguan jiwa ringan hingga berat.

Berita Terkait