Menurut Miing, dia mengalami sakit kepala jika tidak minum obat yang dijual bebas di warung tersebut tiap 1-2 jam. Sakit yang lama sembuhnya mengakibatkan Miing tidak produktif dalam menjalankan kegiatannya setiap hari.
Menurut peneliti dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) dr Hari Nugroho, MSc, kadar parasetamol dalam obat sakit kepala terlalu kecil untuk bisa menimbulkan kecanduan obat. Kalau punya risiko memicu kecanduan, maka kecil kemungkinannya dijual bebas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patut diwaspadai pseudo-addiction, tampak seperti adiksi atau ketergantungan padahal bukan. (Foto: Muhammad Iqbal) |
Menurut dr Hari, seseorang yang berlebihan mengonsumsi obat sakit kepala bisa jadi memiliki penyakit lain yang tidak terdiagnosis. Obat sakit kepala memang bisa meredakan gejalanya, tetapi tidak mengatasi penyebab yang sesungguhnya. Kemungkinan inilah yang menurut dr Hari perlu didalami dalam kasus Miing di Cilegon.
"Pandangan saya terhadap kasus tersebut kemungkinan pasien ada dasar gangguannya baik secara fisik maupun psikis. Ini yang harus dievaluasi ulang, sehingga orang tersebut mendapat terapi yang sesuai dan adekuat (mencukupi)," tegas dr Hari.












































Patut diwaspadai pseudo-addiction, tampak seperti adiksi atau ketergantungan padahal bukan. (Foto: Muhammad Iqbal)