Soal Cacar Monyet, Kemenkes Minta Masyarakat Tak Panik

Soal Cacar Monyet, Kemenkes Minta Masyarakat Tak Panik

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 17 Mei 2019 14:53 WIB
Soal Cacar Monyet, Kemenkes Minta Masyarakat Tak Panik
Ilustrasi cacar monyet. (Foto: internet)
Jakarta - Untuk mencegah penyebaran dan penularan cacar monyet, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan sudah membuat berbagai regulasi yang disosialisasikan kepada seluruh dinas kesehatan provinsi.

Selain itu, berdasarkan pada International Health Regulation yang ada di WHO, saat ini dilakukan prevent detect respon di semua pintu negara.

"Tentu pengamatan untuk kunjungan dan perpindahan orang yang masuk ke negara sudah kita amati melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan sudah kita lakukan," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono kepada detikHealth, Jumat, (17/5/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan hanya monkeypox tetapi juga semua (penyakit-red) kita lakukan. Sejauh ini, kita juga sudah mengimbau mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hidup bersih dan sehat. Oleh karenanya saya selalu mengatakan, masyarakat jangan panik tapi waspada itu perlu," tambahnya

Sebelumnya, disebutkan penularan antar manusia tergolong jarang. Tapi masyarakat tetap perlu menerapkan gaya hidup sehat, di antaranya:

1. Pastikan selalu cuci tangan setelah menyentuh hewan.

2. Hindari kontak dengan hewan inang seperti monyet, tikus, dan tupai

3.Hindari makan daging dari hewan liar yang kita tidak tahu sumbernya.

4. Kalau harus makan daging, pastikan sudah dimasak dengan baik

5. Apabila akan menuju atau dari negara yang selama ini diketahui mempunyai risiko terhadap itu, pastikan melakukan perlindungan yang cukup.

baca juga




Simak Juga 'Kenali Gejala dan Waspada Cacar Monyet':

[Gambas:Video 20detik]

(kna/fds)
Cacar Monyet di Singapura
20 Konten
Untuk pertama kalinya, kasus cacar monyet ditemukan di Singapura. Karena letak geografisnya berdekatan, Indonesia turut mewaspadai risiko penularan penyakit tersebut.

Berita Terkait