Mulai dari gangguan endokrin, gangguan jantung dan pembuluh darah (penyakit jantung, darah tinggi, dan gula) gangguan saluran cerna (diare dan sakit maag), serta daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena penyakit (ISPA) dan kelelahan.
Perubahan pola hidup saat Lebaran yang dimaksud salah satunya adalah berubahnya pola makan. Banyak orang yang 'balas dendam' mengonsumsi banyak makanan saat Lebaran usai berpuasa selama sebulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanan khas Lebaran memang enak karena biasanya berlemak dan manis. Namun jika tidak mampu membatasi konsumsinya akan menjadi masalah kesehatan. Jenis makanan tersebut tidak baik bagi jantung dan pembuluh darah karena mengganggu peredaran darah," ujar Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr. Helmin Agustina Silalahi, saat dihubungi detikHealth.
Maka dr. Helmin memberikan tips agar tidak jatuh sakit usai Lebaran. Pertama adalah tetap pelihara pola makan sehat sesuai piramida makanan. Kedua, hindari makanan dan minuman yang terlalu manis atau asin.
"Tingginya gula dalam makanan mengakibatkan gula dalam darah menjadi tinggi. Akibatnya metabolisme terganggu dan kerusakan organ bisa terjadi. Sama halnya dengan makanan asin yang dapat meretensi cairan dalam tubuh sehingga timbul tekanan darah tinggi," jelasnya.
Terakhir, konsumsi buah dan sayuran karena mengandung sumber serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan, khususnya pencernaan. Selain itu, dr. Helmin juga menganjurkan untuk mengonsumsi multivitamin seperti Fatigon Spirit.
"Fatigon Spirit mengandung multivitamin dan mineral lengkap untuk menjaga aktivitas metabolisme energi berjalan baik. Selain itu, juga mengandung garam aspartat yang dapat menghancurkan asam laktat, penyebab kram kesemutan, yang timbul akibat kelelahan otot," katanya.
Fatigon Spirit mengandung ginseng dalam bentuk nano partikel yang membuat stamina lebih terjaga. Serta mengandung kafein yang mencegah rasa kantuk dan kurang bersemangat. (prf/up)











































