Peneliti dari London School of Economics and Political Science menganalisa data dari 7.574 anak yang lahir tahun 2000-2002. Dari data diketahui sebanyak 1.573 anak mengalami perceraian orang tua saat usianya menginjak 11 tahun.
Baca juga: Saran Psikolog agar Pernikahan Tak Kandas |
Dilaporkan dalam jurnal Demography, indeks massa tubuh anak yang orang tuanya bercerai meningkat lebih banyak dibandingkan anak dengan orang tua akur. Dalam waktu 36 bulan anak yang orang tuanya bercerai disebut lebih berisiko untuk mengalami kegemukan atau obesitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa anak yang orang tuanya bercerai lebih berisiko mengalami kegemukan? Menurut peneliti kemungkinan karena beberapa faktor ekonomi dan non-ekonomi berikut:
1. Lebih sedikit uang untuk membeli buah dan sayur segar
2. Orang tua harus bekerja lebih keras sehingga makin tidak sempat menyiapkan makanan bernutrisi
3. Kurang uang untuk kegiatan ekstrakurikuler, terutama olahraga.
4. Orang tua kekurangan waktu dan energi membiasakan diet sehat pada anak
5. Masalah emosi berujung pada anak makan berlebih hidangan tinggi gula dan lemak.
Studi fokus pada konsekuensi perceraian orang tua biologis terhadap anak. Oleh karena itu anak yang orang tuanya kemudian rujuk kembali tidak disertakan dalam analisis.
Simak Juga 'Tahu Nggak Sih, Makna Diet Sesungguhnya Apa?':
(fds/kna)











































