Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyentil para perokok aktif yang rela untuk membeli berbungkus-bungkus rokok namun enggan untuk membayar iuran BPJS Kesehatan yang jelas akan menjamin pelayanan fasilitas kesehatannya.
"Buat rokok 60 ribu per hari. BPJS iuran terendah 52.500 per bulan. Rokok berapa juta sebulan? 1,8 (juta) kan," katanya saat rangkaian acara Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Gedung Prof. Sujudi Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkes Nila menjelaskan bahwa penyakit tidak menular sudah meningkat, seperti penyakit jantung atau kanker. Dan jelas, rokok adalah penyebab utama dari meningkatnya penyakit-penyakit itu.
Sayangnya, banyak perokok aktif yang masih menuruti egonya untuk tetap merokok. Bahkan Menkes Nila pun geram pada perokok yang kerap mengacuhkan dampak dan bahaya merokok.
"Terkadang bapak-bapak yang merokok banyak sekali, banyak kesalahan juga. Kalau istri yang ngomong nggak pernah didengar. Musti anak atau cucu kayaknya," tuturnya.
Menkes Nila menyebut 97 persen orang Indonesia terpapar bahaya dari rokok. Para perokok pasif pun nyatanya berisiko sama dengan perokok aktif, sebagai contoh Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang tidak merokok namun terkena kanker paru akibat asap rokok orang lain.
(wdw/up)











































