"Polusi udara lebih dikaitkan dengan penyakit menahun saluran napas. Penyakit paru obstruktif menahun (kronis)," kata Ketua umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof Dr dr Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2019).
Beberapa kondisi pernapasan juga cenderung memburuk oleh polusi udara, seperti asma dan radang saluran pernapasan. Namun di antara berbagai komponen polusi udara, umumnya tidak termasuk pemicu kanker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polusi udara bisa saja menyebabkan kanker, jika tingkat polusinya sangat tinggi misalnya di lingkungan tempat tinggal yang dekat dengan pabrik. Atau pada polusi udara yang berasal dari rokok, yang menurut dr Aru juga sangat berpengaruh pada risiko kanker.
"Kalau polusi udara yang diisep dari kertas dan daun yang dibakar, yang kita sebut rokok itu lain ya. Itu dengan sengaja memasukkan," kata dr Aru.
(up/up)











































