Pemerintah sudah cukup membantu dengan pengadaan dari obat antiretroviral (ARV) yang bisa diakses secara gratis di rumah sakit dan puskesmas. Terapi ARV sendiri bertujuan untuk memperlambat perkembangan virus HIV.
Pengurus Yayasan Tegak Tegar, Riama mengatakan, pemerintah sudah menjamin persediaan ARV. Namun, ARV untuk anak jumlah dan variasinya masih sedikit.
"Anak kecil tapi harus minum tablet. Tablet ARV ini kan enggak boleh dihancurkan, jadi mau gamau harus dibelah. Padahal ukurannya lumayan dan susah ditelan," katanya di Taman Budaya Sentul, Bogor, Minggu (28/7/2019).
Hal ini juga berlaku ketika ada bayi yang baru lahir dan terinfeksi. Pemberian obat mau tidak mau harus dilakukan melalui selang makanan ke lambung. Karenanya ia berharap agar obat disesuaikan untuk anak-anak, seperti dibuat dalam bentuk sirup.
Riama juga menambahkan, selain ARV anak dengan HIV juga memerlukan dukungan lainnya dari pemerintah seperti asupan nutrisi. Sayangnya nutrisi yang merupakan salah satu komponen penting untuk ADHIV belum menjadi perhatian khusus.
(up/up)