Dokter ahli paru dr Gatut Priyonugroho, SpP dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menyarankan tidak perlu bingung. Masker berbagai jenis bisa digunakan untuk mencegah dampak polusi, asal tidak sering lepas pakai.
"Jenis masker apa saja bisa digunakan asal sesuai kemampuan dan tidak lepas pakai. Milih masker sebetulnya mirip pilih alat kontrasepsi. Sama-sama efektif, tapi metode yang sesuai untuk orang lain belum tentu cocok untuk diri sendiri," kata dr Gatut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Milih masker sebetulnya mirip pilih alat kontrasepsi. Sama-sama efektif, tapi metode yang sesuai untuk orang lain belum tentu cocok untuk diri sendiri.dr Gatut Priyonugroho, SpP - Rumah Sakit Universitas Indonesia |
Menurut dr Gatut, idealnya dilakukan fit test sebelum memilih masker. Hal ini memastikan masker tidak bocor yang memungkinkan udara masuk tanpa tersaring. Selanjutnya, pasien diminta terus menggunakan masker sampai ditemukan yang cocok.
Sayangnya, metode ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit tipe A. Dengan keterbatasan ini, dr Gatut menyarankan tak perlu mengkhawatirkan jenis masker yang harus dipilih. Masker apa saja bisa digunakan untuk melindungi diri dari polusi.
Selain jangan lepas pakai, dr Gatut juga mengingatkan kerap ganti masker. Penggunaan masker jangan sampai lebih dari 24 jam, tanpa perlu menunggu rusak atau basah. Kerap ganti memastikan masker berfungsi maksimal.
(up/up)











































