Melanie Putria: Belum Ada Sejarahnya Lari Pakai Masker!

Jakarta - Lari merupakan cabang olahraga tertua di dunia. Lari dari jarak pendek hingga jarak jauh dipercaya bisa meningkatkan kualitas paru-paru dan memperkuat otot-otot pernapasan. Hasilnya, keadaan paru-paru menjadi lebih efisien dan bagus untuk penderita asma.

Namun dengan keadaan langit Jakarta yang sedang terkepung polusi, olahraga lari menjadi agak sulit untuk dilakukan. Olahraga ini harus dilakukan di waktu-waktu tertentu agar tidak berdampak munculnya penyakit pernapasan.

Putri Indonesia 2002, Melanie Putria, yang juga seorang pelari, mengatakan ketika kita berlari dan merasa terengah-engah, itu menandakan air quality index yang dimiliki sudah buruk.

"Misalnya kita biasa lari di Jakarta terus mencoba lari di daerah yang udaranya masih sejuk seperti Bandung ataupun Serpong. Dari situ kita sudah bisa merasakan perbedaan kualitas udaranya," ujarnya, ditemui di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Baca juga: Melanie Putria Berbagi Tips Atur Nutrisi Saat Olahraga

Memakai masker saat berjalan saja sudah sulit. Kecuali ada masker seperti running elevation mask khusus pelari mungkin bisaMelanie Putria - Pelari dan selebritis

Pelari sepertinya akan mengalami gangguan pernapasan yang disebabkan oleh udara kotor seperti polusi saat ini.

Sebagai penyaring udara, penggunaan masker sangat tidak dianjurkan untuk para pelari. Hal ini bisa mempersulit pernapasan saat berlari.

"Memakai masker saat berlari untuk menghindari udara kotor itu belum ada sejarahnya. Memakai masker saat berjalan saja sudah sulit. Kecuali ada masker seperti running elevation mask khusus pelari mungkin bisa," jelas Melanie.

Ia berharap, jika memang ada masker khusus pelari pun harus benar-benar bekerja secara fungsional dan bisa meningkatkan kapasitas pernapasannya.

Baca juga: Hindari Kematian Mendadak Saat Berlari, Ini Pesan Melanie Putria

(up/up)