Saat itu, memilih mengungsi naik bajaj karena keadaan anak-anaknya yang mulai rewel kegerahan. Nina mengaku tidak sempat lagi memikirkan nasib ASIP (Air Susu Ibu Perah) yang disimpan di lemari pendingin.
"Anak aku tuh mulai rewel karena kepanasan, ya langsung lah ngungsi ke hotel. Sampai pindah 3 tempat, aku baru sadar gimana keadaan ASIP simpanan aku ya," tuturnya saat ditemui di sebuah mal di daerah Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di grup pesan instan, Nina mendapati kabar stok ASIP teman-temannya mulai mencair. Selama listrik mati, Nina memang tidak membuka-tutup pintu kulkas dan sebenarnya ada kemungkinan stok ASIP akan mampu bertahan. Tapi karena tidak tahu listrik akan padam berapa lama, maka ia mulai pasrah.
"Aku pikir yaudah lah ya, ikhlaskan saja," ujar Nina.
Beruntung, saat dicek kembali stok ASIP masih aman dan layak dikonsumsi.
"Kan aku tipenya nggak pernah stok ASI sampai satu kulkas penuh, paling 20 kantong. Jadi ya kalau memang udah nggak bisa diminum ya udahlah. Tapi alhamdulillah masih aman dan bisa diminum anakku," tutupnya.
(up/up)











































