Pantauan detikHealth, Jumat (9/8/2019) pukul 14.13, berdasarkan situs pemantau kualitas udara AirVisual.com, Jakarta kembali menempati posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia walaupun beberapa hari lalu sempat membaik akibat pemadaman listrik secara massal. Dokter Merwin Tjahjadi, Sp. OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah (RSPI), menyampaikan beberapa potensi berbahaya yang dapat ditimbulkan apabila ibu hamil terlalu banyak terpapar udara berkualitas buruk.
"Polusi udara menjadi lebih berbahaya karena tidak kasat mata sehingga seringkali diabaikan oleh ibu hamil," ujar dokter Merwin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 7 Dampak Buruk Polusi Udara untuk Kesehatan |
Selain risiko kesehatan jangka pendek, dokter Merwin juga menyebutkan beberapa risiko bahaya kesehatan jangka panjang bagi ibu hamil dan janin jika terus terpapar polusi.
1. Pembentukkan plasenta yang tidak bagus sehingga bayi kekurangan nutrisi dan lahir dengan berat badan yang rendah.
2. Meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur.
3. Meningkatkan risiko bayi lahir dengan kelainan cacat bawaan.
4. Memicu terjadinya infeksi saluran pernapasan atas dan pencetus asma pada ibu hamil.
5. Meningkatkan risiko kardiovaskular maupun hipertensi dalam kehamilan akibat proses pengapuran plasenta.
6. Memberikan dampak bagi berkurangnya tingkat fertilitas, baik pada wanita maupun pria. Beberapa penelitian lainnya bahkan menghubungkan hal ini dengan kemungkinan keguguran.
Dengan bahaya yang ada, dokter Merwin mengingatkan ibu hamil untuk meminimalisir paparan polusi yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Mulai dari cek secara berkala kualitas udara di lingkungan sekitar, kurangi aktifitas di luar ruangan pada siang hari, usahakan penggunaan masker, memilih lingkungan hijau untuk berolahraga, dan gunakan alat penyaring udara saat berada di dalam ruangan.
"Yang bisa melindungi kita dari polusi ya kita jaga apa yang kita hirup. Kita harus lebih aware sama tingkat polusi di lingkungan tempat kita tinggal ataupun kerja," pungkasnya.
(up/up)











































