Psikolog dari Personal Growth, Ni Made Diah Ayu Anggreini, MPsi, Psikolog mengatakan bahwa orang tua harus memberikan edukasi kepada anak-anaknya soal perilaku seksual. Apabila anak telah terpapar video tersebut, Ayu menyarankan agar orang tua melakukan pembatasan.
"Harus membatasi gadget, mengawasi apa yang diakses anak, mengawasi lingkungannya. Lingkungan itu kan berpengaruh juga. Jangan cuma mengandalkan baby sitter," ujarnya kepada detikHealth, Rabu (14/8/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayu menambahkan, orang tua juga harus berhati-hati dalam menyampaikan kepada anak terkait hal ini. Orang tua tidak diperkenankan untuk menyampaikan secara keras.
"Penyampaiannya harus lebih halus, se-smooth mungkin. Anak kalau dikerasin malah makin ngelawan," tegasnya.
Sedini mungkin anak sudah diperkenalkan mengenai pendidikan seks atau sex education. Ayu menyarankan, sex education ini diperkenalkan sejak anak mengenal perbedaan gender, misal seperti saat SD.
Kekhawatiran soal peredaran video 'seks gangbang' Garut dirasakan juga oleh warga Garut. Salah satunya Rianty (23) yang khawatir anaknya terpapar video yang mempertontonkan perilaku seks tak wajar tersebut.
"Yang jadi khawatir itu, ini kan beredar tanpa sensor di media sosial. Sedangkan media sosial bisa diakses semua kalangan. Sebagai orang tua, saya khawatir," ucap Rianty di Polres Garut, Kamis.
(wdw/up)











































