Kreasi tangan bionik ini diciptakan oleh dosen dan mahasiswa Swiss German University (SGU), Tangerang. Alat tersebut bekerja dengan menangkap sinyal listrik otot dan menerjemahkannya menjadi gerakan yang terkontrol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kali sih aneh banget, soalnya nggak nyangka juga ada pembuatan tangan gini yang bergerak melalui otot-otot saraf kita. Jadi ketika saya ingin bergerak, dia nurut hehe," ungkap Rian.
Selengkapnya tentang cerita inspiratif ini bisa disimak dalam FOKUS: TANGAN BIONIK ASLI TANGERANG.
Selain itu, masih ada kabar menggembirakan soal penelitian akar bajakah. Setelah heboh dengan segala kontroversinya, para siswa SMAN 2 Palangkaraya akhirnya mendapat apresiasi dari pemerintah. Pada Sabtu (17/8/2019), keduanya mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara itu, polusi udara di Jakarta belakangan ini masih terus jadi perbincangan. Sebuah riset menyebut, warga ibukota diperkirakan kehilangan harapan hidup selam 2,3 tahun bila kualitas udara tidak membaik.
Perkiraan ini didapat dari hasil riset Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC) berdasarkan data Air Quality Life Index (AQLI). Riset ini juga menyebut beberapa wilayah di Sumatera kehilangan usia harapan hidup hingga 5 tahun karena polusi.
(up/up)











































