Dikutip dari HuffPost, menurut para ahli, mimpi adalah cerita yang diceritakan otak saat tidur yang merupakan kumpulan klip, gambar, atau perasaan, dan ingatan yang tanpa sadar terjadi selama tahap REM (Rapid Eye Movement) atau tidur dengan gerakan mata cepat.
Seorang analis mimpi dari Florida, Lauri Loewenberg mengatakan bahwa mimpi buruk biasanya berkaitan dengan masalah yang dihadapi seseorang di dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lauri memberi permisalan, seseorang yang menjalin hubungan tidak sehat dengan orang lain atau yang disebut toxic biasanya seseorang itu bisa mengalami mimpi buruk yang berulang. Atau seseorang yang selalu menghindar dari setiap masalah daripada menghadapinya cenderung akan mengalami mimpi buruk yang mungkin sama.
Sementara menurut Anthony Freire, ahli kesehatan mental di New York mengatakan bahwa keyakinan negatif tentang diri sendiri juga bisa menumbuhkan mimpi buruk saat tidur. Misal dengan mengatakan "aku tidak berharga" atau "aku tidak cukup baik", bisa bermanifestasi dalam mimpi.
"Dan semakin kita berpegang pada keyakinan negatif tentang diri, semakin menakutkan mimpi kita," imbuhnya.
Selain itu, penyebab umum dari mimpi buruk adalah trauma. Mimpinya cenderung berkaitan dengan peristiwa traumatis yang pernah terjadi dalam hidupnya.
(wdw/up)











































