"Kekurangan zat pigmen atau sel melanoit pada iris," katanya saat dihubungi melalui sambungan telpon.
Dia menuturkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami hipopigmentasi iris. Salah satunya faktor bawaan atau juga penyebab lainnya. Hal itu tentu perlu ada pemeriksaan yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut dia bola mata Amelia sebetulnya tidak berubah warna. Perubahan itu terjadi karena ada pantulan cahaya dengan tingkat kecerahan tertentu atau berbeda sehingga menimbulkan efek berubah.
"Sebetulnya itu kemungkinan tidak berubah-ubah," katanya.
Dia mengungkapkan, kasus seperti Amelia sebetulnya sudah sering ditemui. Misalnya saja bola mata berbeda warna sebagian atau juga seperti yang dialami oleh Amelia.
"Ada sektoral ada seperempat bagian. Beberapa kasus 75 persen segmentar. Kasus ini (seperti Amelia) 25 persen yang komplit," ucapnya.
Dia juga menambahkan, kasus seperti yang dialami Amelia pada dasarnya tidak membahayakan terhadap kondisi kesehatan. Hanya saja para penderita hipopigmentasi iris lebih rentan atau tidak kuat terhadap sinar yang begitu terang.
"Sebetulnya iris matanya saja. Membahayakan kesehatan tidak terlalu. Hanya anak-anak dengan hipopigmentasi iris tidak kuat silau," ujarnya.
(up/up)











































